Wabup Bartim: Festival Nariuk lestarikan budaya leluhur agar tidak punah

Redaksi

Wabup Bartim: Festival Nariuk lestarikan budaya leluhur agar tidak punah

Tamiang Layang (Corong Nusantara) – Wakil Bupati Barito Timur, Kalimantan Tengah, Habib Said Abdul Saleh membuka secara resmi Festival Nariuk Adat II 2022 di Desa Pulau Patai, Kecamatan Dusun Timur.

“Festival Nariuk ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Barito Timur melalui Pemerintah Desa Pulau Patai sebagai upaya pelestarian budaya leluhur agar tidak punah,” kata Habib Saleh di Tamiang Layang, Minggu.

Menurutnya, Festival Nariuk juga bertujuan untuk menarik para wisatawan dari dalam maupun luar daerah agar berkunjung ke objek wisata yang ada. Wisatawan bisa menikmati keindahan alam dan merasakan langsung kearifan lokal serta budaya masyarakat di Desa Pulau Patai.

Melihat antusiasme masyarakat, Habib Saleh meminta panitia mengimbau masyarakat untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan selama  Festival Nariuk berlangsung hingga selesai.

Ketua Panitia Festival Nariuk II Desa Pulau Patai Tahun 2022 Hawinggo menerangkan, pada zaman dulu nenek moyang penuh semangat dan bersama-sama mencari ikan di sungai dengan menggunakan alat tradisional tanpa dilombakan.

“Diperlombakan karena banyak anak muda sekarang ini sudah mulai lupa dan meninggalkan warisan nenek moyang kita ini,” kata Hawinggo.

Festival Nariuk ini juga bertujuan untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan masyarakat Kabupaten Barito Timur. Lomba berburu ikan menggunakan tombak itu tidak hanya diikuti warga Desa Pulau Patai saja, tapi juga warga dari desa lainnya.

Baca Juga :  Kepala SD dan SMP di Bartim Diingatkan Tidak Terlambat Sampaikan LPKS

“Kami berharap persatuan dan kesatuan masyarakat Paju Sepuluh dengan masyarakat di luar Paju Sepuluh kembali terjalin dengan erat dengan adanya Festival Nariuk ini,” katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Barito Timur, Forty Rickyannau menerangkan, program instansinya dalam ekonomi kerakyatan yakni melestarikan budaya sekaligus menciptakan dan meningkatkan kemandirian ekonomi lokal.

“Salah satunya Festival Nariuk ini. Melestarikan adat, budaya dan menciptakan kebersamaan dan kekerabatan sehingga tercipta kemandirian ekonomi masyarakat lokal,” demikian Forty.

 

Also Read