2 Strategi Mempertahankan Karyawan Anda

Redaksi

Strategi Mempertahankan Karyawan Anda

(Corong Nusantara) Strategi Mempertahankan Karyawan Anda – Karyawan adalah aset perusahaan. Bukan karena keterampilannya saja. Melainkan karena pengetahuannya sekaligus tingkah lakunya yang akan turut memajukan perusahaan. Pendeknya, karyawan adalah segalanya bagi perusahaan untuk tumbuh dan bersaing dalam industri yang semakin kompetitif.

Namun, pertanyaan berikutnya adalah bagaimana Strategi Mempertahankan Karyawan terbaik dalam perusahaan? Berikut adalah dua strategi dalam menerapkan hal tersebut.

Biasanya, ada dua alasan terbanyak mengapa seseorang bekerja untuk perusahaan. Alasan pertama adalah mencari penghidupan, dan alasan kedua adalah mengembangkan diri melalui karir. Kedua alasan ini bisa dijadikan pijakan dalam menetapkan remunerasi (sistem penggajian) dan membentuk lingkungan yang tepat untuk karyawan. Keduanya akan mempengaruhi keputusan seseorang untuk tetap bertahan di perusahaan atau tidak.

1. Gaji pokok biasanya ditetapkan berdasar upah minimum kota (UMK), komparasi terhadap perusahaan lain dalam industri sejenis, dan tingkat jabatan. Upah minimum kota selalu menjadi batas bawah pemberian gaji pada seorang karyawan. Tapi karyawan dengan tingkat kerumitan pekerjaan yang tinggi dan tanggung jawab yang besar tidak akan menerima bila diberi gaji hanya sebatas bawah saja. Untuk inilah dalam jabatan yang selevel, selalu dibandingkan dengan perusahaan lain dalam industry yang sejenis. Biasanya, penetapannya didasarkan pada angka rata-rata. Bila perusahaan menetapkan gaji sampai di bawah rata-rata, karyawan bisa saja berpikir untuk pindah ke perusahaan lain.

Baca Juga :  Reddit PHK 90 Karyawan

Penetapan gaji seperti di atas adalah salah satu contoh. Cara lain adalah dengan menetapkan gaji didasarkan pada kualitas/kuantitas pekerjaan yang terselesaikan. Bisa juga dengan mendasarkannya pada lama jam kerja. Pada umumnya, jam kerja harian di Indonesia adalah 8 jam. Jadi gaji untuk sebulan, berarti gaji setelah bekerja selama 8 jam x 22 -23 hari kerja setiap bulannya. Itu untuk gaji individu. Alternatif lain penggajian adalah ketercapaian hasil yang diperoleh tim kerja. Hasil kerja tim yang baik, akan meningkatkan pendapatan perorangan. Yang biasanya sudah ditentukan perbandingannya sebelum pekerjaan dilakukan.

2. Lingkungan juga mempengaruhi apakah karyawan akan betah atau tidak di perusahaan. Suasana tim kerja akan mempengaruhi mood karyawan. Tingkat penerimaan ide kreatif dari bawah, juga ikut menentukan. Suasana kekeluargaan yang diciptakan oleh pimpinan perusahaan akan mempengaruhi kenyamanan karyawan di dalam perusahaan. Bahkan, ketika perusahaan merekrut karyawan dalam satu generasi, perusahaan perlu menyesuaikan diri dengan memberikan lingkungan kerja yang tepat pada generasi tersebut. Kita ambil contoh karyawan generasi Y.

Karyawan muda di era sekarang, yang lahir sejak 1982, biasa disebut sebagai generasi Y. Ini adalah generasi yang mengenal dan berbagi melalui internet. Generasi ini kabarnya tidak pernah berjuang sendirian, karena sejak kecil ditemani oleh pengasuh, kemudian mengikuti les disana-sini pada usia sekolah. Mereka kemudian tumbuh menjadi generasi yang bertanya dan mencari tahu melalui search engine seperti google. Mereka kemudian gemar berbagi informasi melalui situs jejaring social, seperti facebook, instagram, atau twitter.

Baca Juga :  4 Strategi Mengelola Risiko Perusahaan Anda

Generasi internet ini, butuh lingkungan yang mengapresiasi diri mereka. Karena mereka lahir dengan lingkungan yang menghargai ide mereka, maka perusahaan juga harus menghargai ide-ide mereka. Di samping itu, aliran informasi yang baik akan mempengaruhi mood kerja mereka. Karena mereka banyak tahu, dan masih ingin mencari tahu. Fasilitas yang harus ada bagi mereka adalah internet dan perangkat pendukungnya.

Demikianlah tadi 2 Strategi Mempertahankan Karyawan terbaik anda. Pertimbangkan kembali gaji dan lingkungan kondusif yang anda berikan pada karyawan. Karena itu yang akan mempengaruhi mood karyawan untuk tetap bekerja atau tidak. Hal ini akan mempengaruhi keberhasilan perusahaan untuk survive dalam persaingan ketat industri.

Also Read