PALANGKA RAYA/TABENGAN.COM– Upaya Pemerintah Kota Palangka Raya untuk menangani lonjakan kasus aktif Covid-19 dalam beberapa bulan terakhir, membuahkan hasil. Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 30 tahun 2022, 13 kabupaten dan 1 kota di provinsi setempat telah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1. Termasuk Kota Palangka Raya, terhitung mulai 7 Juni sampai 4 Juli 2022.
Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin melalui Ketua Harian Tim Satgas Covid-19 Kota Emi Abriyani mengatakan, makin membaiknya kondisi kehidupan masyarakat saat ini harus dapat disikapi dengan bijak oleh seluruh pihak termasuk masyarakat.
“Masuknya Kota Palangka Raya dalam PPKM level 1 ini tentunya harus kita syukuri. Kita tetap harus menjaga dan waspada terhadap situasi dan kondisi pandemi Covid-19 saat ini,” katanya saat dikonfirmasi Tabengan, Rabu (8/6/2022).
Menurut Emi, hingga saat ini Pemko Palangka Raya bersama dengan instansi terkait lainnya terus berupaya mendorong percepatan pencapaian vaksinasi dosis lengkap dan penguat di seluruh wilayah setempat.
“Berdasarkan data, saat ini capaian vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 117,17 persen, dosis kedua sudah mencapai 101,16 persen, dan dosis ketiga atau penguat sudah mencapai 32,63 persen. Ini akan terus kita dorong agar seluruh masyarakat terlindungi dari penularan virus Covid-19,” ujarnya.
Kepada seluruh elemen masyarakat, Kepala BPBD Kota Palangka Raya ini juga mengimbau untuk terus memperkuat upaya penanggulangan pandemi Covid-19, segala upaya dan langkah yang telah berjalan baik agar terus dipertahankan. Hal tersebut agar seluruh wilayah di Kota Cantik dapat mencapai status aman penularan virus Covid-19 atau zona hijau.
“Ini kerja sama seluruh pihak, jadi bukan hanya pemerintah, jadi ini adalah upaya bersama. Karenanya, kita pertahankan bersama-sama yang sudah berjalan baik di pertahankan. Semoga daerah kita cepat mencapai status aman atau zona hijau secara menyeluruh,” harap Emi.
Untuk perkembangan kasus sendiri, diakuinya jika dalam 18 hari terakhir hanya ada penambahan 6 kasus konfirmasi positif dan untuk kesembuhan ada 11 orang, serta ada 2 kasus meninggal dunia akibat komorbid.
“Untuk yang dalam perawatan, hanya ada 5 orang. Bahkan, 4 hari terakhir kita tidak ada sama sekali atau nihil penambahan kasus positif. Tren ini harus kita pertahankan, bahkan harus dimaksimalkan hingga kita tidak mengalami penambahan kasus lagi,” katanya.
Pasien Covid-19 Nihil di RSUD
Sementara itu, Humas RSUD Kota Palangka Raya dr Hendra Panguntaun mengungkapkan jika hampir satu bulan setengah ini sudah tidak menangani kasus Covid-19.
“Saat ini tidak ada pasien Covid yang di rawat di ruang isolasi RSUD Kota. Kondisi ini sudah terjadi sudah sekitar satu setengah bulan ini. Pasien Covid-19 terakhir yang kami rawat dinyatakan sembuh dan dipulangkan pada tanggal 20 April kemarin,” ujarnya.
Sedangkan untuk kasus rawat jalan pun, diakui Hendra hampir tidak ada kasus baru lagi yang pihaknya terima. Bahkan dalam 2 minggu terakhir, hanya ada satu pasien dengan Covid-19 gejala ringan dan cukup menjalani isolasi mandiri.
“Untuk fasilitas ruang isolasi sampai dengan saat ini, kami masih menyiagakan 20 tempat tidur. Namun tampaknya di pertengahan bulan ini akan kami kurangi jadi 5 tempat tidur saja. Sisanya akan dialihfungsikan untuk kasus rawat inap biasa atau non Covid-19,” pungkasnya. rgb