SAMPIT/TABENGAN.COM-Memasuki bulan imunisasi, Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor mengajak para orang tua maupun keluarga, segera membawa anaknya ke pos pelayanan imunisasi atau ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan imunisasi. Diungkapkannya pelaksanaan bulan imunisasi anak nasional adalah upaya Kementerian Kesehatan menutup kesenjangan imunitas kesehatan di masyarakat dampak dari pandemi Covid- 19. Terlaksananya bulan imunisasi anak nasional meliputi kegiatan tambahan campak rubella dan imunisasi kejar (OPV,IPV dan DPT-HB-HIB) dengan baik dan dapat mencapai target yang diharapkan.
“Dengan kegiatan bulan imunisasi anak nasional diharapkan kekebalan masyarakat terbentuk sehingga pada akhirnya bisa mencapai eliminasi campak rubella, mempertahankan status Indonesia bebas polio mempertahankan eliminasi tetanus pada ibu hamil dan bayi baru lahir serta mengendalikan penyakit Difteri dan pertusis,” ujarnya, Rabu (8/6/2022).
Dilanjutkannya, bulan imunisasi anak nasional dilaksanakan selama satu bulan bertahap di seluruh provinsi Indonesia. Dimana tahap pertama dilaksanakan mulai bulan Mei 2022 di seluruh provinsi di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Kemudian tahap kedua dilaksanakan mulai Agustus 2022 di seluruh provinsi di Jawa dan Bali.
Pemberian imunisasi rutin pada anak menurutnya sangatlah penting. Kementerian Kesehatan telah menyusun tiga strategi untuk menggalakkan imunisasi rutin pada anak guna memberikan perlindungan dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Pertama, katanya, menambahkan tiga jenis imunisasi rutin pada anak yang sebelumnya 11 vaksin menjadi 14 vaksin. Vaksin yang ditambahkan adalah vaksin rotavirus untuk anti diare dan vaksin PCV untuk anti Pneumonia yang ditargetkan untuk anak, serta vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks untuk diberikan kepada ibu. Kemudian belajar dari sistem vaksinasi covid-19, ujarnya, nantinya imunisasi anak akan dilakukan melalui undangan di aplikasi sehingga Pemda maupun tenaga kesehatan sudah mengetahui anak yang belum divaksinasi.
 “Juga dilakukan digitalisasi data imunisasi. Dimana Kementerian Kesehatan menyiapkan satu aplikasi pencatatan imunisasi secara digital yakni aplikasi sehat Indonesiaku. Sehingga tidak ada lagi pencatatan manual di buku, semua data imunisasi anak akan langsung dimasukkan di aplikasi asik yang terintegrasi dengan peduli lindungi,” jelasnya. (C-May)