PALANGKA RAYA/TABENGAN.com– Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Tengah memprediksi puncak musim kemarau jatuh pada Agustus 2022.
Prakirawan BMKG Palangka Raya Renianata mengatakan, untuk prediksi awal kemarau di wilayah Kalteng umumnya jatuh pada Juni Dasarian I dan Juli Dasarian III, biasanya di wilayah Kalteng bagian tenggara.
“Sebut saja, Kapuas bagian selatan yang lebih awal masuk musim kemaraunya. Puncaknya diprediksikan pada Agustus mendatang,” ujarnya kepada Tabengan, baru-baru ini.
Renianata menjelaskan, untuk sifat musim kemaraunya sendiri, di Kalteng diprediksikan bersifat normal. Hal itu terkecuali terjadi di wilayah Barito Utara bagian tengah dan timur.
Untuk musim kemarau dengan kategori di bawah normal ada di wilayah Barito Selatan bagian timur. Sementara saat ini, sebagian besar wilayah di Kalteng pada umumnya masih hujan dengan intensitas sedang hingga berpotensi hujan dengan intensitas lebat. Suhu udaranya berkisar antara 22-34 derajat Celcius, dengan kelembapan udara berkisar 60-100 persen.
Ditambahkan Renianata, angin bertiup dari arah timur laut-barat laut dengan kecepatan berkisar 10-20 km/jam. Selain itu, pihaknya juga merilis peringatan dini waspada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang di wilayah Kalteng.
Kemudian waspada potensi genangan air, banjir, banjir bandang, tanah longsor dan pohon tumbang akibat hujan berintensitas sedang atau lebat yang disertai petir/kilat dan angin kencang.
Perlu diwaspadai juga pertumbuhan awan konvektif (awan cumulonimbus), yang dapat berpotensi hujan sedang hingga lebat dan menimbulkan angin kencang, serta menambah tinggi gelombang di pesisir atau perairan selatan Kalteng. drn