Hukrim  

Punya Foto Bugil, Wanita Ini Diperas 3 Rekannya

PALANGKA RAYA/TABENGAN.com – Tiga orang perempuan bersepakat memeras teman mereka sendiri untuk meminta sejumlah uang bermodal foto setengah bugil yang mereka temukan dari memori kamera korban.

“Terdakwa Ria Agustina dan Siti Asiah bersama-sama dengan Nurul Amelia alias Dodon, melakukan perbuatan dengan sengaja dan tanpa hak membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan atau dokumen elektronik yang memiliki muatan pemerasan dan atau pengancaman,” kata Jaksa Penuntut Umum pada sidang Pengadilan Negeri Palangka Raya, Senin (13/6/2022).

Dalam dakwaan, perkara berawal ketika Nurul menjadi fotografer acara pernikahan keluarga pada bulan Maret 2021. Karena memori kamera Nurul penuh, korban berinisial Sit meminjamkan kartu memorinya. Pada Agustus 2021, Nurul menyadari bahwa dalam kartu memori tersebut banyak foto korban tanpa busana. Dia kemudian memberitahu Ria Agustina. “Kalau mau lihat nanti aja pas di rumah Jalan Bhayangkara Gang Dayak II,” undang Nurul.

Pada November 2021, Nurul bersama Ria dan Siti berkumpul di cafe lalu membahas foto korban. “Gimana kalau kita kerjain pakai foto ini,” usul Ria yang disetujui kedua rekannya. Ria kemudian membuat grup Nayra Fans beranggotakan mereka bertiga. Dalam grup tersebut, mereka membuat rencana untuk mengancam dan memeras menggunakan foto korban. Ria kemudian memberi usul ucapan pemerasan. “Bisa kirim uang lah senilai berapa kaya itu buat nutup mulut kaya itu,” tulis Ria.

Nurul melalui akun Instagramnya https://www.instagram.com/ohlord1212 mengirim pesan ‘bisa kirim uang kah buat tutup mulut’, ‘kam kenal lah dengan foto ini’ ke akun instagram milik korban namun tidak terkirim. Ketiganya lalu bersepakat meminta uang Rp3,5 juta kepada korban melalui whatsapp milik Nurul. Selain meminta uang, Nurul juga mengirimkan dua foto bugil korban.

Karena korban mengindahkan ancaman itu, Ria membuat rancangan ucapan pemerasan agar nantinya dikirimkan Nurul kepada korban. “Kasih ke orang-orang yang kenal kamu dulu mungkin lah foto ni biar mereka syok sama kelakukan kamu, kaya itu wkwkwk”. “Aku gak main main sebenarnya, gampang kalau kamu niat mau kirim uangnya ya kirim, tapi kalau gak mau ya udah toh yang malu kamu juga ya kan. Gak mau kah nyelamatin nama baik? Gak mau kah nyelamatin orangtua, orang bisa aja lo berfikir dari foto kamu itu, sampai kapan pun kamu tetap akan di cap buruk kalau foto ini sampai tersebar, aku gak main main lo ya ini internet siapa aj boleh lihat kalau udah kusebarkan,” tulis Ria.

Korban tidak juga mau mengirimkan uang sehingga mereka terus mengancamnya. “Orang terdekat kam akan ku kirim foto ni terutama teman sma kam, kaya itu” “Ini sudah jatuh tempo 2 hari kenapa kmu lebih sayang uang ketimbang harga diri gk mikir kh kalau tersebar, aku gk akan pernah main-main mending kmu malu seumur hidup karena perbuatan kmu sendiri, aku bodo amat kedepannya intinya masalah foto dan video kmu tetap ku simpan selagi kmu gak tepati janji gak akan ku buat tenang biar kamu malu dan orang tua kmu juga tau kelakuan kmu di belakang gimana,” tulis Ria yang kemudian dikirimkan Nurul pada korban.

Ancaman demi ancaman berlanjut sehingga Korban yang merasa tertekan kemudian dua kali mengirimkan uang  masing-masing sebesar Rp500.000 ke akun aplikasi Dana 085821146725 milik Nurul. Namun ketiga pelaku masih belum puas dan terus menuntut pengiriman sisa uang. Akhirnya Nurul menggunakan nomor SIM ponsel berbeda menyebarkan foto bugil korban kepada Nad melalui media whatsapp.

Perbuatan ketiga perempuan itu membuat korban merasa dipermalukan sehingga melapor ke Polda Kalteng. Setelah melalui penyelidikan, Polisi akhirnya menetapkan Ria Agustina, Siti Asiah dan Nurul Amelia sebagai tersangka. Ketiganya terjerat ancaman pidana dalam Pasal 45 ayat (4) dan Pasal 45 ayat (1) jo Pasal 27 ayat (1) UU No 19/2016 perubahan atas UU No 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) jo Pasal 55 ayat (1) KUHP. Dalam persidangan, Ria dan Siti masuk dalam berkas yang sama, sedangkan Nurul dalam berkas terpisah.  dre

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.