CDC Tingkatkan Status Cacar Monyet Ke Level 2

Redaksi

Corong Nusantara – Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau CDC, telah meningkatkan status monkeypox atau cacar monyet ke level 2, menyarankan warga untuk selalu memakai masker.

Mengutip Daily Express, cacar monyet adalah infeksi virus yang berasal dari Afrika.

Ada dua varian cacar monyet, satu berasal dari Afrika barat dan satu lagi dari Afrika tengah.

Varian monkeypox yang sedang menyebar di Inggris adalah varian Afrika barat.

Meskipun program pelacakan terbilang canggih, jumlah cacar monyet terus meningkat di Inggris.

Kini ada lebih dari 300 pasien yang dikonfirmasi terinfeksi cacar monyet di Inggris, menjadikannya wabah terbesar di luar Afrika.

Sementara itu, di Amerika Serikat, CDC telah menaikkan status dari semula level satu ke level dua.

Meskipun ada lebih sedikit kasus cacar monyet di Amerika Serikat daripada di Inggris, pejabat kesehatan AS ingin mengurangi penyebaran virus sebaik mungkin.

CDC sekarang merekomendasikan orang untuk kembali memakai masker saat bepergian.

Dalam sebuah pernyataan, mereka mengatakan: “Mengenakan masker dapat membantu melindungi Anda dari banyak penyakit, termasuk cacar monyet.”

CDC juga menyarankan para pelancong harus menghindari kontak dekat dengan orang sakit dan menjauh dari hewan liar yang mati ataupun hidup.

Baca Juga :  CDC AS Keluarkan Peringatan Level 2 Bagi Pelancong Soal Monkeypox

Langkah CDC ini penting karena menunjukkan betapa khawatirnya beberapa pejabat kesehatan.

Dr Amesh Adalja menyatakan, “Apa yang mungkin terjadi adalah penyakit menular endemik dari Afrika menemukan jalannya ke jaringan sosial dan kemudian sangat terbantu oleh peristiwa amplifikasi besar untuk menyebar ke seluruh dunia.”

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada 4 Juni, WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) mengatakan:

“Sampai 2 Juni 2022, tidak ada kematian terkait dengan wabah cacar monyet saat ini di negara-negara non-endemik, namun, kasus dan kematian terus dilaporkan dari negara endemik.”

Ketika virus terus menyebar, pola mulai muncul pada kelompok pasien.

Data dari Inggris menunjukkan virus ini terutama menyerang pria muda LGBTQ+.

Namun, hal itu bukan berarti cacar monyet adalah penyakit menular seksual atau hanya mempengaruhi komunitas LGBTQ+.

Virus itu, seperti COVID-19, dapat menginfeksi siapa saja tanpa memandang jenis kelaminnya.

Virus terutama menyebar melalui droplet besar atau melalui orang yang menyebarkannya dengan menghabiskan waktu di seprai orang lain.

Karena alasan inilah beberapa pakar virus khawatir tentang festival musim panas yang bertindak sebagai penyebar super virus.

Direktur Regional London untuk Kesehatan Masyarakat Profesor Kevin Fenton mengatakan:

“Cacar monyet dapat menyerang siapa saja, tetapi kita tahu bahwa banyak dari diagnosis terbaru adalah pada pria penyuka sesama jenis, biseksual, dan pria lain yang berhubungan dengan pria, banyak di antaranya tinggal, atau memiliki hubungan dengan London.”

Baca Juga :  WHO: Monkeypox Timbulkan 'Risiko Sedang' Bagi Kesehatan Global

Gejala Cacar Monyet

Sementara itu, gejala cacar monyet yang harus diwaspadai yaitu:

• Ruam

• Suhu tinggi

• Sakit kepala

• Nyeri otot

• Sakit punggung

• Pembengkakan kelenjar

• Menggigil

• Kelelahan

Ruam biasanya muncul satu sampai lima hari setelah gejala pertama dan kondisi biasanya hilang setelah beberapa minggu.

Arti Level CDC

Mengutip Forbes, CDC memiliki 3 tingkatan terkait penyebaran cacar monyet.

Level 1 adalah yang terendah, yaitu level “Watch”, di mana masyarakat diminta “melakukan langkah pencegahan seperti biasa.”

Level 2 yaitu “Alert,” dengan masyarakat diminta “melakukan langkah pencegahan yang lebih serius.”

Level 3 adalah “Warning,” di mana masyarakat disarankan menghindari perjalanan non-esensial.

Maka, semakin tinggi angkanya, semakin tinggi pula tingkat kekhwatiran penyebarannya.

Meski Level 2 tidak benar-benar membatasi masyarakat untuk melakukan perjalanan, namun masyarakat diperingatkan untuk tetap “meningkatkan kewaspadaan.”

Also Read