Diduga Danai Angkatan Bersenjata Ukraina, Dinas Intelijen Rusia Tangkap Wanita Moskow

Redaksi

Diduga Danai Angkatan Bersenjata Ukraina, Dinas Intelijen Rusia Tangkap Wanita Moskow

Corong Nusantara – Dinas Intelijen Rusia (FSB) menahan seorang wanita penduduk Moskow atas dugaan pengkhianatan tingkat tinggi, papar badan tersebut kepada TASS, Sabtu (4/3/2023).

“Aktivitas ilegal seorang wanita penduduk Moskow yang melakukan pengkhianatan tingkat tinggi dengan memberikan bantuan keuangan kepada angkatan bersenjata Ukraina dalam tindakan untuk merusak keamanan Federasi Rusia dihentikan,” tegas FSB.

Pernyataan ini merujuk pada kejahatan berdasarkan Pasal 275 Kode Kriminal Rusia.

Dikatakan, FSB bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri Rusia dalam melaksanakan tugas tersebut.

Tersangka kini ditahan di Moskow saat berusaha meninggalkan Rusia.

Pengadilan Moskow memutuskan untuk mengirim wanita itu ke tahanan selama dua bulan.

Saat ini penyidik FSB sedang melakukan penggeledahan di kediamannya.

Pelanggaran berdasarkan Pasal 275 KUHP Rusia dapat dihukum dengan hukuman penjara 12 hingga 20 tahun dan denda hingga 500.000 rubel ($6.600).

Tentara Wagner membelot ke Ukraina

Dalam kasus serupa, anggota tentara bayaran Wagner Group, Yevgeny Nuzhin membelot ke Ukraina.

Tentara tersebut kemudian dilaporkan telah dieksekusi secara mengerikan.

Videonya saat ditikam dengan pisau dan dipukul dengan palu godam muncul di Telegram Gray Zone, yang terkait dengan Wagner pada Jumat (11/11/2022).

Rekaman memperlihatkan Nuzhin tampak berbaring dengan kepala ditempel ke dinding bata saat seorang pria tak dikenal dalam pakaian tempur memukulnya dengan palu godam.

Baca Juga :  Perang Ukraina Tewaskan Ribuan Tentara, Hancurkan Infrastruktur Senilai 100 Miliar Dolar AS

Menyusul penangkapannya oleh pasukan Ukraina pada bulan September, Nuzhin memberikan serangkaian wawancara di negara tersebut.

Nuzhin mengatakan bahwa dia telah bergabung dengan kelompok Wagner untuk keluar dari penjara.

Dia dengan cepat membuat rencana untuk menyerah ke Ukraina.

Dalam wawancara tersebut, dia juga mengkritik kepemimpinan Rusia dan menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan pasukan Ukraina dan berperang melawan Moskow.

Also Read