Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, meyakini bahwa lagu anak-anak yang berkualitas memiliki potensi besar untuk menyampaikan pesan positif kepada anak-anak. Bagi Nadiem, lagu-lagu ini bisa menjadi alat yang efektif dalam mencegah terjadinya kekerasan di lingkungan pendidikan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menggelar Pertunjukan Lagu Anak Kita Cinta (KILA) sebagai wujud upaya untuk menanamkan pesan tersebut.
Nadiem mengungkapkan, “Lagu anak adalah sarana penting dalam meningkatkan profil pelajar Pancasila. Dalam penyelenggaraan KILA tahun ini, kami menekankan pencegahan intoleransi, agresi, dan berbagai bentuk kekerasan di lingkungan pendidikan.”
Menurut Nadiem, lagu anak-anak dapat menginspirasi siswa untuk aktif berperan dalam mencegah tindakan kekerasan. Anak-anak, dalam pandangan Nadiem, memegang peran kunci dalam upaya pencegahan kekerasan.
“Melalui lagu anak-anak berkualitas, kami melibatkan siswa sebagai agen perubahan yang berperan aktif dalam mempromosikan pendidikan tanpa kekerasan,” tambahnya.
Nadiem berharap bahwa KILA akan melahirkan lebih banyak lagu berkualitas yang cocok untuk anak-anak. “Saya mengajak semua pihak untuk terus mendukung KILA sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas lagu dan musik anak-anak,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Film, Musik, dan Media Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ahmad Mahendra, mengungkapkan bahwa KILA tahun ini mengusung tema baru yang mencakup cita-cita, persahabatan, dan perilaku positif.
Mahendra menyatakan, “Pertunjukan KILA 2023 adalah platform bagi para pemenang Lomba Lagu Anak KILA untuk berbagi karya mereka yang mengedepankan pesan positif tentang cita-cita, persahabatan, dan perilaku positif, dengan tujuan mengatasi permasalahan serius yang sering muncul dalam dunia pendidikan, seperti bullying dan intoleransi.”
Dengan keberadaan KILA, Mahendra berharap akan semakin banyak lagu anak-anak Indonesia yang dapat digunakan untuk mengajarkan nilai-nilai kebaikan kepada generasi muda.
