Ridwan Kamil Bicara Soal Penduduk IKN Nusantara: Kalau Hanya Mengandalkan PNS, Pasti Sangat Sepi

Redaksi

Corong Nusantara – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil angkat bicara soal tantangan terbesar dalam mengembangkan IKN Nusantara.

Pada Senin (14/3/2022), Ridwan Kamil mengatakan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, “Tentunya tantangan terbesar membangun kota itu, siapa yang mau tinggal di sini. Itu harus dipikirkan juga.”

Ia mengatakan tidak mungkin jika IKN hanya bergantung pada pengelolaan negara.

“Kalau hanya mengandalkan populasi PNS, kotanya pasti sangat sepi,” katanya.

Jika IKN Nusantara bisa menciptakan fasilitas yang bisa dinikmati oleh non-penduduk PNS, Ridwan Kamil mengatakan kota itu akan sukses.

Dia juga berbicara tentang sejarah setiap kota di dunia yang dibentuk oleh visi yang memakan waktu lama.

Bahkan, dibutuhkan waktu puluhan tahun untuk mengembangkan visi kota.

“Kalau di bawah 10 tahun tidak realistis, ada yang 100 tahun, jadi butuh waktu. Jadi masyarakat jangan terlalu expect gitu ya, dalam hitungan 3-5 tahun tiba-tiba sudah beres, jadi saya kira sejarah kota-kota dunia juga nggak begitu,” kata Ridwan.

“Saya kira di luar IKN, kita berharap ini jadi kebanggaan. Jadi kita doakan prosesnya lancar, inovasi, jadi yang terdengar adalah hal-hal positif dan membanggakan,” ujarnya.

Sebelumnya, pada 14 Maret 2022 (14/3/14), Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi  melakukan prosesi penyatuan tanah dan air di titik nol Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Juga :  Ngopi Bareng Di Kemayoran, Jokowi Tanya Sandiaga Uno Tugas Barunya Di PPP

Tanah dan air berasal dari seluruh provinsi di Indonesia oleh gubernur serta perwakilannya.

Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan memiliki kesempatan pertama untuk menyerahkan air dan tanah kepada presiden dan memasukkannya ke dalam kendi nusantara yang berisi air dan tanah dari daerah lain.

Setelah Anies, Asisten Bidang Administrasi Umum Sekda Papua Y Derek Hagemu menyerahkan tanah dan air dari wilayah paling timur Indonesia tersebut.

Mayoritas gubernur hadir menyerahkan langsung air dan tanah kepada presiden.

Tercatat beberapa gubernur tidak hadir dan hanya perwakilan.

Kecuali Papua, daerah yang gubernurnya tidak hadir yakni Bali, Banten, Bangka Belitung, dan Gorontalo.

Prosesi tersebut dihadiri oleh banyak pejabat, antara lain Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar dan masih banyak lagi.

Kemudian Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, dan Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe. Selain itu hadir Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura XXI, Sultan Adji Muhammad Arifin.

Sebelumnya, Kepala sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan prosesi penyatuan tanah dan air merupakan simbol betapa besar Indonesia. Kearifan dari berbagai daerah ini dituangkan menjadi satu di IKN.

Baca Juga :  Bertemu Presiden Jokowi, PPP Akan Sampaikan Alasan Dukung Ganjar Pranowo Sebagai Capres

“Kenapa tanah dan air? Tentunya adalah kita adalah negara Nusantara yang dari ujung Aceh sampai Papua dan kearifan lokal itu berbeda-beda, dituangkan di dalam sebuah simbolis tanah dan simbolis air dijadikan satu menjadi kalimat Tanah Air. Kira-kira seperti itu. Para gubernur sudah melakukan prosesi itu di masing-masing tempatnya dan puncaknya nanti besok bersama Bapak Presiden,” kata Heru, Minggu (13/3/2022) malam.

Also Read