BMW Jajaki Produksi Kendaraan Berbahan Bakar Geothermal Dan Hidrogen

Redaksi

BMW Jajaki Produksi Kendaraan Berbahan Bakar Geothermal Dan Hidrogen

Corong Nusantara – Produsen mobil BMW tengah menjajaki investasi baru untuk memproduksi kendaraan berbahan bakar energi surya, panas bumi, serta hidrogen.

Langkah ini diambil BMW demi mengurangi ketergantungan pada energi gas alam, terlebih saat ini perusahaan gas milik Rusia, Gazprom, telah resmi menghentikan pasokan gas alamnya ke semua negara di daratan Eropa, termasuk ke Jerman.

“Industri kami menyumbang sekitar 37 persen dari konsumsi gas alam Jerman, penggunaan Hidrogen sangat cocok untuk menurunkan atau bahkan sepenuhnya mengimbangi permintaan gas” ujar Milan Nedeljkovic, kepala produksi BMW pada Reuters, Senin (23/5/2022).

Keseriusan BMW dalam memproduksi kendaraan energi non fosil semakin ditunjukan dengan adanya kunjungan yang dilakukan jajaran BMW ke pabrik hidrogen Leipzig, di Jerman pada beberapa waktu yang lalu.

Sebelum merealisasikan rencana ini, Nedeljkovic menjelaskan bahwa pabrik otomotifnya telah lama membidik penggunaan energi terbarukan, dalam produksi mobil BMW seri selanjutnya.

Peralihan bahan bakar ini, nantinya akan dilakukan pada semua cabang BMW yang berada di Jerman. Tak hanya itu pabrik BMW yang berlokasi di Debrecen, Hungaria rencananya juga akan ikut menyusul memproduksi kendaraan tenaga surya menggantikan kendaraan berbahan bakar fosil.

“Bukan hanya BMW tetapi seluruh sektor akan ikut berganti,” jelas Nedeljkovic.

Baca Juga :  Tolak Pembayaran Gunakan Rubel, Polandia Kehilangan Pasokan Gas Rusia

Dipilihnya energi tenaga panas bumi dan energi nuklir sebagai bahan bakar kendaraan BMW bukan tanpa alasan, menurut Nedeljkovic tenaga panas bumi dan energi nuklir dapat memasok energi yang jauh lebih stabil, meski biaya yang dibutuhkan untuk membangun kedua pusat energi tersebut cukup tergolong tinggi.

Also Read