Corong Nusantara – Google meluncurkan Google Wallet, aplikasi Android dan Wear OS baru yang memungkinkan pengguna menyimpan kartu kredit, kartu loyalitas, ID digital, tiket transit, tiket konser, kartu vaksinasi, dan banyak lagi.
Sebelumnya pada tahun 2020, Google membuat beberapa perubahan besar pada Google Pay untuk lebih fokus melacak keuangan pengguna dan mengirim serta menerima uang dengan teman dan keluarga.
Dikutip dari techcrunch.com, Kamis (12/5/2022) Google juga ingin penggunanya membuka rekening bank sendiri, bekerja sama dengan lembaga keuangan seperti Citi, yang akan dikelola oleh Google Pay.
Sebuah proyek bernama Plex tidak pernah muncul dan dengan cepat dihentikan setelah manajer proyek meninggalkan Google, hampir enam bulan setelah pengumumannya.
Google Pay saat ini tersedia di 42 pasar global, tetapi di 39 pasar ini, sebagian besar Google Pay masih berupa dompet dan pengguna ini hanya akan melihat pembaruan aplikasi Google Pay dengan aplikasi Google Wallet baru.
Namun, di AS dan Singapura, Google Pay akan tetap menjadi aplikasi yang berfokus pada pembayaran, sementara aplikasi Wallet akan berjalan beriringan untuk fokus pada penyimpanan kartu digital.
Arnold Goldberg, VP and GM Payments di Google, mengatakan: “Aplikasi Google Pay akan menjadi aplikasi dompet.
Goldberg mengatakan Google telah memutuskan untuk mengambil langkah ini karena digitalisasi yang cepat yang telah terlihat dalam dua tahun terakhir.
