Khalifatul Muslimin Surabaya Sesalkan Penangkapan Abdul Qadir Hasan Baraja

Redaksi

Khalifatul Muslimin Surabaya Sesalkan Penangkapan Abdul Qadir Hasan Baraja

Corong Nusantara – Amir wilayah Khalifatul Muslimin Surabaya Raya menyayangkan tindakan Polda Metro Jaya dalam penangkapan pemimpin Khalifatul Muslimin, Abdul Qadir Hasan Baraja di Lampung.

Aminuddin Mahmud, Amir Wilayah Surabaya Raya mengatakan, penangkapan Abdul Qadir Hasan Baraja tidak memiliki dasar apapun.

Amin mengatakan Selasa (07-06-2020) ”Hanya karena konvoi syiar khilafah yang kami lakukan, sehingga menimbulkan presepsi sepihak yang belum tentu benar.”

Ia menuturkan, konsep khilafah yang selama ini disalahartikan membuat umat Islam di Indonesia terpecah belah.

Menurut dia, konsep khilafah yang didukung oleh kelompok Khalifatul Muslimin sama sekali tidak bertentangan dengan NKRI dan Pancasila.

”Justru dengan baiat kami, ini menguatkan Indonesia. Kami bukan ingin melawan pemerintah, melawan negara. Pancasila bahkan sudah menjadi kesepakatan untuk mendirikan negara ini,’” jelasnya.

Menurutnya, khilafah yang disampaikan merupakan keinginan umat Islam untuk menjadi satu dengan pemimpin yang diwujudkan dalam khalifah setelah Nabi Muhammad. Semoga berkah dan damai Allah tercurah padanya.

“Gerakan kami bukan pemberontakan. Tapi dengan menyebarkan pemahaman ini kepada semua orang. Selebihnya terserah mereka mau menerima atau tidak. Kami tidak memaksa.”

Aminuddin juga mengatakan pada 1 Juni lalu jika sempat memenuhi permintaan Polda Jatim untuk klarifikasi terkaitSyiar.

Baca Juga :  Pimpinan Khilafatul Muslimin Bakal Ditangkap Lagi Seusai Viral Aksi Konvoi? Ini Jawaban Densus 88

“Ada sekitar 101 pertanyaan yang diajukan. Semua terkait syiar, apa motivasi dan tujuannya. Kami semua jelaskan. Ini sudah ke sepuluhnya dilaksanakan. Sejauh ini, baru kali ini yang dipersoalkan,” imbuhnya.

Saat ini, Amin berharap Abdul Qadir Hasan Baraja segera dibebaskan atas tuduhan makar dan radikal.

Dia berkata, “Kalau dituduh, buktinya mana. Ustaz Baraja dulu memang mengakui salah, bahkan di penjara beliau sudah bertaubat. Kalau sekarang diungkit lagi, maka nilai pertaubatan beliau tidak ada artinya dong.”

Meski pimpinan telah ditangkap, para amir setempat diminta untuk tetap tenang, berdoa dan menjalankan aktivitasnya seperti biasa.

Also Read