Peran Kader Posyandu Dan Upaya Pencegahan Stunting Yang Efektif

Redaksi

Peran Kader Posyandu Dan Upaya Pencegahan Stunting Yang Efektif

Corong Nusantara – Pencegahan stunting membutuhkan lebih dari sekadar pemberian bantuan pangan. Hal ini dikemukakan oleh Dr. Rindang Asmara, MPH, Chief Operating Officer (COO) 1000 Days Fund.

Dr. Rindang, yang akrab disapa dr. Riri, menjelaskan bahwa penting bagi kita untuk memulai pencegahan stunting sejak masa kehamilan. Selain pemenuhan nutrisi yang memadai, peran kader posyandu yang terampil dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik menjadi kunci dalam intervensi stunting pada masa kehamilan.

“Melalui strategi pelatihan kader posyandu, kami melihat adanya korelasi positif antara peningkatan kapasitas kader dengan penurunan angka stunting,” ungkap dr. Riri dalam Jurnalis Class yang diadakan oleh 1000 Days Fund di Jakarta pada Kamis (22/6/2023).

Dr. Riri menambahkan bahwa temuan ini sejalan dengan hasil studi yang dilakukan oleh American Journal of Public Health pada tahun 2023. Studi tersebut membuktikan efektivitas intervensi berbasis pekerja kesehatan masyarakat, terutama dalam meningkatkan tinggi dan berat badan anak melalui konseling gizi bulanan dan pemantauan pertumbuhan di rumah.

Oleh karena itu, dr. Riri berpendapat bahwa perlu adanya perubahan positif dalam keterlibatan kader posyandu. Profesionalisasi kader posyandu dan pemberian insentif yang memadai menjadi hal yang perlu dipertimbangkan oleh semua pemangku kepentingan.

Baca Juga :  PKBI Kotim Gandeng Kaum Milenial Bantu Cegah Stunting

Selain profesionalisasi kader posyandu, penting juga untuk mengalokasikan dana desa dengan tepat sasaran. Selain itu, pengadaan infrastruktur yang mendukung lingkungan hidup yang bersih dan sehat, serta sanitasi dan sumber air bersih, juga menjadi faktor penting dalam mencegah stunting.

Untuk lebih meningkatkan intervensi melalui kader, 1000 Days Fund bekerja sama dengan pemerintah untuk memberikan pelatihan kepada lebih dari 54.000 kader posyandu yang tersebar di 28 pulau.

“Kami menyadari bahwa kader posyandu yang terampil dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik menjadi kunci utama dalam melakukan intervensi mulai dari masa kehamilan hingga 1.000 hari pertama kehidupan (HPK),” lanjut dr. Riri.

Hasil dari pelatihan ini menunjukkan bahwa sebanyak 87,5 persen kader posyandu merasa lebih percaya diri dalam mengedukasi keluarga, dan 77,7 persen orang tua telah memahami apa itu stunting, penyebabnya, dan bagaimana cara mencegahnya.

Selain itu, 1000 Days Fund juga telah mengembangkan inovasi berupa poster pintar yang digunakan sebagai alat penyuluhan oleh kader kepada orang tua.

Dalam kesimpulannya, upaya pencegahan stunting tidak cukup hanya melalui pemberian bantuan pangan semata. Diperlukan keterlibatan kader posyandu yang terampil dan mampu berkomunikasi dengan baik, serta dukungan dana desa yang tepat sasaran, infrastruktur yang mendukung, sanitasi, dan sumber air bersih. Semua pemangku kepentingan perlu berperan aktif dalam mewujudkan perubahan positif ini.

Also Read