Perbedaan Nuzulul Quran Dengan Lailatul Qadar Di Bulan Ramadhan

Redaksi

Perbedaan Nuzulul Quran Dengan Lailatul Qadar Di Bulan Ramadhan

Corong Nusantara – Inilah perbedaan antara Lailatul Qadar dengan Nuzulul Quran.

Kedua peristiwa penting itu hanya terjadi sekali setiap tahunnya, tepatnya pada bulan Ramadhan.

Jika dilihat dari pengertiannya, Lailatul Qadar merupakan malam turunnya Al-Quran yang memiliki keistimewaan yang lebih baik dari Seribu Bulan.

Sementara Nuzulul Quran adalah waktu pertama kali Al Quran diturunkan pada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril.

Kedua malam istimewa saat Ramadhan itu memiliki kesamaan yakni turunnya kitab suci Al Quran.

Meski demikian, ada perbedaan di antara kedua peristiwa penting bagi umat Islam ini.

Berikut perbedaan antara Lailatul Qadar dengan Nuzulul Quran:

Perbedaan

Beberapa pakar tafsir menjelaskan bahwa Al Quran diturunkan melalui dua kali proses.

Proses yang pertama adalah diturunkan secara keseluruhan atau jumlatan wahidah.

Kemudian proses kedua, Al Quran diturunkan secara bertahap atau disebut najman najman.

Diketahui, Allah SWT terlebih dahulu menurunkan secara menyeluruh di langit dan dkumpulkan menjadi satu di Baitul Izzah.

Lalu, malaikat Jibril menurunkan Al Quran secara berangsur per ayat pada waktu yang berbeda sesuai dengan kebutuhan selama 20-21 tahun kepada Nabi Muhammad SAW.

Hal ini sebagaimana disampaikan Syekh Muhammad bin Ahmad al-Qurthubi:

Baca Juga :  3 Ayat Al Quran Tentang Kewajiban Puasa Bagi Umat Muslim Di Bulan Ramadan

“Tidak ada perbedaan bahwa Al Quran diturunkan dari Lauh al-Mahfuzh pada malam Lailatul Qadar secara keseluruhan seperti penjelasan kami.”

“Maka Al Quran terlebih dahulu diletakkan di Baitul Izzah di langit dunia. Kemudian Jibril menurunkannya secara berangsur tentang perintah, larangan dan sebab-sebab lainnya. Demikian itu terjadi selama 20 tahun.”

Jika ditotal, proses turunnya Al-Quran terjadi pada malam Lailatul Qadar tepatnya 24 Ramadhan.

Pendapat itu kembali ditegaskan oleh Ibnu Abbas dan Watsilah bin al-Asqa’:

“Sebagaimana bercerita kepadaku Abu Kuraib, beliau berkata, bercerita kepadaku Abu Bakr bin ‘Ayyasy dari al-A’masy dari Hassan bin Abi al-Asyras dari Sa’id bin Jubair dari Ibnu Abbas beliau berkata; Al-Qur’an diturunkan secara keseluruhan pada malam 24 dari bulan Ramadhan, kemudian diletakkan di Baitul Izzah.”

Wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad SAW adalah Surat al-‘Alaq ayat 1-5:

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ

Iqra` bismi rabbikallażī khalaq

Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,”

خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ

Khalaqal-insāna min ‘alaq

Artinya: “Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.”

اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ

Iqra` wa rabbukal-akram

Artinya: “Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,”

الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ

Allażī ‘allama bil-qalam

Artinya: “Yang mengajar (manusia) dengan pena”

Baca Juga :  Bacaan Doa Menyambut Bulan Ramadhan 2023 Dalam Bahasa Arab, Latin Lengkap Dengan Terjemahannya

عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ

‘Allamal-insāna mā lam ya’lam

Artinya: “Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”

Saat menerima wahyu pertama kali, Nabi Muhammad SAW berusia 40 tahun dan sedang menyendiri di Gua Hira pada tepatnya 17 Ramadhan.

Hal itu dijelaskan oleh Pakar Astronomi, Syekh Mahmud Basya, dalam penelitiannya bahwa peristiwa Nuzulul Quran terjadi pada 17 Ramadhan dan bertepatan dengan bulan Juli 610 Masehi.

Dari penelitian Syekh Mahmud Basya tersebut dapat dipahami bahwa peringatan Nuzulul Quran mengacu pada sejarah pertama kali turunnya Al-Quran dalam proses kedua, yaitu dari Baitul Izzah kepada Nabi Muhammad SAW di bumi.

Sementara itu, korelasi dengan malam Lailatul Qadar adalah malam diturunkannya Al Quran.

Jadi, ditegaskan bahwa Al Quran diturunkan pada malam Lailatul Qadar (Surat al-Qadar ayat 1), yaitu malam paling spesial di bulan suci, malam yang sangat diharapkan seluruh umat Islam.

Adapun pendapat bahwa Lailatul Qadar terjadi pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.

Also Read