Polisi Memeriksa Azam Khan dalam Kasus Dugaan Ujaran Kebencian

Redaksi

Azam Khan

CorongNusantara – Polisi memeriksa Azam Khan dalam kasus dugaan ujaran kebencian terkait SARA dengan tersangka Edy Mulyadi. Dia diperiksa sebagai saksi.

“Kami sampaikan pada hari Rabu tanggal 2 Februari 2022 penyidik Direktorat Siber Bareskrim Polri telah melakukan pemeriksaan terhadap saudara AK sebagai saksi,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhand dalam jumpa pers, Jumat (4/2/2022).

“AK tersebut diperiksa terkait kasus EM,” sambungnya.

Azam Khan diperiksa selama 7 jam. Pemeriksaan dilakukan sejak pukul 10.00 WIB.

“Pemeriksaan berlangsung sejak pukul 10 sampai dengan pukul 17.00,” ucapnya.

Azam Khan dicecar dengan 30 pertanyaan. Ramadhan tidak memberikan informasi lebih lanjut terkait apa saja yang ditanyakan ke Azam Khan.

“Dengan pertanyaan sebanyak 30 pertanyaan,” ujarnya.

Sebelumnya, Advokat Azam Khan menjadi sorotan setelah celetukannya soal ‘monyet’ dalam sebuah acara yang membahas tentang ibu kota negara (IKN) baru viral di media sosial. Azam Khan kemudian meminta maaf apabila pernyataannya telah menyinggung masyarakat Kalimantan.

Celetukan soal ‘monyet’ terlontar dari mulut Azam Khan dalam jumpa pers bersama Edy Mulyadi sebagaimana tayangannya dilihat, Senin (24/1/2022). Edy awalnya mempertanyakan mengenai kemanfaatan dari ibu kota baru. Dia berbicara mengenai pemerintah yang kini sudah mengidentifikasi sejumlah aset di Jakarta.

Baca Juga :  Mancing Sambil Nyabu, 3 Pria Diamankan Polisi

“Bahwa pemerintah, Suharso, dan Menteri Keuangan. Bappenas dan Menteri Keuangan sudah menghitung aset-aset di segitiga emas, sudah diidentifikasi, diinvetarisasi mana saja yang bisa dijual. Jadi gedung-gedung pemerintah di Jakarta, di Kuningan, Sudirman, Thamrin itu dijual untuk membiayai perpindahan ibu kota baru dan duitnya kurang lalu tadi ada yang nyebut tadi, nanti pemerintah kita kantor-kantor kementerian dan lembaga itu akan menyewa, Anda bisa memahami nggak?” ujar Edy dalam pernyataannya di YouTube.

Edy kemudian menyinggung soal ‘tempat jin buang anak’. Menurut dia, perpindahan ibu kota tidak masuk akal.

“Ini ada sebuah tempat elite punya sendiri yang harganya mahal, punya gedung sendiri, lalu dijual, pindah ke tempat jin buang anak, lalu nyewa, lalu nyewa, nyewa, Bro,” ujar Edy.

Edy kemudian bertanya soal tempat tinggal Azam Khan yang saat itu berada di sampingnya. Azam menjawab dirinya tinggal di Jakarta Pusat.

“Mana mau dia tinggal Gunung Sari pindah ke Kalimantan, Penajam sana, untuk beli rumah di sana. ‘Gua mau jadi warga ibu kota baru’,” ujar Edy menimpali jawaban Azam.

Azam juga menggeleng-gelengkan kepala saat ditanya soal hal itu. Dia kemudian melontarkan kata ‘monyet’ setelah Edy menyampaikan pernyataan di atas.

Baca Juga :  Gunakan Kripto Sebagai Alat Transaksi, Pengusaha Rental Di Bali Ditangkap Polisi

Penjelasan Azam Khan
Celetukan kata ‘monyet’ Azam Khan itu pun bikin heboh media sosial. Azam lantas memberikan penjelasan.

“Bahwa tidak ada yang menyinggung Kalimantan. Hanya kebetulan Mas Edy berbicara, tentang masalah orang itu dipindah ke sana, itu kan tempat buang jin. ‘Sekarang siapa yang mau beli, genderuwokah atau kuntilanakkah?’, ‘Nah sekarang ini Om Azam’. ‘Om Azam dari mana di mana?,’ ‘Jakarta’. ‘Oke di mana Jakarta?’ ‘Jakarta Pusat.’ ‘Terus mau pindah ke sana?’ Saya geleng-geleng kepala, nah karena persepsinya hutan kan belum ada bangunan, terus saya nyambut sedikit saja sama dengan monyet,” ujar Azam menirukan percakapan dengan Edy.

Also Read