Kalteng Putra Tunggu Kepastian Jadwal Kompetisi 2021

Redaksi

PALANGKA RAYA/Corong Nusantara – Liga 1, 2020 secara resmi dihentikan oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Sementara itu untuk 2021 juga masih belum diketahui kapan akan digelar. Tim Kalteng Putra sebagai kontestan Liga 2 segera mengambil sikap setelah Liga dihentikan.

Manajer Kalteng Putra, Hasanuddin Noor menyampaikan, surat pembatalan kompetisi sudah diterima manajemen. Keputusan selanjutnya apakah tim akan dibubarkan atau tidak masih menunggu arahan dari CEO, H Agustiar Sabran.

“Surat penghentian Liga 2020 sudah kami terima, namun untuk kompetisi tahun 2021 belum ada kepastian kapan dimulai. Jadi masalah yang berkaitan dengan tim dibubarkan atau tidak kami menunggu petunjuk dari CEO Kalteng Putra. Jadi sekarang ini tim Kalteng Putra tetap ada, kapan kompetisi tahun dimulai kami siap, sekarang tunggu kepastian saja,” kata Hasanuddin, Senin (25/1/2021).

Menurut Hasanudin sementara ini para pemain yang direkrut untuk memperkuat Kalteng Putra di kompetisi 2020, masih tetap terikat kontrak hingga sekarang sampai adanya keputusan pembubaran tim. Saat ini CEO masih ada kesibukan di luar daerah karena menjalankan tugas sebagai Anggota DPR RI.

Manajemen Kalteng Putra bersama 23 klub Liga 2 mengusulkan beberapa hal kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator liga pada saat menggelar rapat melalui virtual belum lama ini. Tim asal Kalimantan Tengah ini meminta, apabila kompetisi 2020 dihentikan maka segera memberitahukan kepada klub, kapan kompetisi 2021 mulai digulirkan sehingga klub bisa mengambil keputusan.

“Terkait perekrutan pemain karena sampai saat ini sebagian klub belum membubarkan timnya sehingga pemain masih terikat kontrak,” ujar Hasanuddin.

Kemudian, lanjut Hasanuddin, Kalteng Putra juga mempertanyakan terkait kompensasi yang dibayarkan setiap termin apakah tetap akan diberikan kepada tim atau tidak setelah kompetisi Liga 2020 dihentikan. Manajemen Kalteng Putra meminta kepastian kepada PT LIB terkait kompetisi 2021.

Tidak adanya kejelasan kapan kompetisi dimulai sangat merugikan klub. Setiap bulan harus terus membayar gaji pemain. Klub menjadi dilema karena kalau membubarkan tim tapi khawatir kompetisi dimulai, sehingga tetap mengambil resiko tidak membubarkan tim dengan konsekuensi tetap bayar gaji pemain,” tandas Hasanuddin. yml

Also Read

Tags