7 Fakta Baru Usai Rekonstruksi Penganiayaan David: AGH Merokok Hingga Mario Selebrasi Ala Ronaldo

Redaksi

7 Fakta Baru Usai Rekonstruksi Penganiayaan David

Corong Nusantara – Rekonstruksi kasus penganiayaan terhadap David Ozora oleh Mario Dandy Satriyo telah digelar kemarin di Perumahan Green Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/3/2023).

Dua tersangka yaitu Mario Dandy Satriyo dan Shane Lukas turut dihadirkan dalam rekonstruksi tersebut dan hanya pelaku anak berinisial AGH (15) yang tak hadir.

Dalam rekonstruksi itu, sebelumnya direncanakan ada 23 reka adegan.

Namun dalam perkembangannya, justru menjadi 40 reka adegan lantaran ada pengembangan.

Adapun rekonstruksi tersebut, nyatanya semakin menguak fakta-fakta baru yang sebelumnya belum diketahui publik terkait kasus ini.

Seperti diketahui, rekonstruksi dilakukan untuk mencocokkan alat bukti yang dimiliki penyidik dengan keterangan saksi dan tersangka.

Untuk selengkapnya berikut fakta-fakta baru terkait kasus penganiayaan terhadap David oleh Mario Dandy berdasarkan rekonstruksi yang digelar Jumat kemarin.

7 Fakta Baru usai Rekonstruksi Penganiayaan David

1. Shane Tidak Tahu Sosok yang akan Dianiaya Mario

Salah satu adegan rekonstruksi memperlihatkan Shane sebelumnya tidak mengetahui sosok yang akan dianiaya oleh Mario Dandy.

Pada BAP yang dibacakan penyidik, Mario Dandy hanya menyuruh Shane untuk merekam aksi penganiayaan.

Ketika itu, Mario dan Shane menggunakan mobil Jeep Rubicon hitam menuju ke Perumahan Green Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Pada saat yang bersamaan, adapula AGH di dalam mobil tersebut.

“Lo ikut gue dong, gue mau mukulin orang nih. Nanti lo. gue tugasin videoin aja,” ujar penyidik menirukan percakapan Mario dan Shane dikutip dari YouTube Kompas TV.

Baca Juga :  David Sudah Bisa Ucapkan Salam, Sebutkan Keinginannya Ziarah Ke Tokoh NU Setelah Sembuh

Mendengar perintah Mario tersebut, Shane pun heran lantaran tidak tahu menahu terkait keinginan rekannya tersebut.

“Hah siapa (yang mau dipukul)? Emang kenapa (penyebabnya)?” kata penyidik menirukan pertanyaan Shane kepada Mario.

2. Posisi Sikap Tobat David: Kepala Menopang Badan, Tangan di Belakang

Dari rekonstruksi ini pun akhirnya diketahui posisi sikap tobat yang diperintahkan oleh Mario kepada David yang dicontohkan oleh Shane.

Sebelum melakukan posisi sikap tobat tersebut, Mario menyuruh David push-up sebanyak 50 kali di belakang mobil Rubicon.

Namun David hanya mampu push-up sebanyak 20 kali.

Dari sinilah, Mario menyuruh David mengambil sikap tobat dan Shane mencontohkannya.

Pada percontohan tersebut, sikap tobat yang dimaksud yaitu posisi sujud badan membungkuk tetapi kaki lurus ke belakang.

Sedangkan kepala menopang badan dan berada di aspal sembari tangan berada di belakang badan.

3. David Lakukan Sikap Tobat, AGH Merokok

Pada saat David melakukan sikap tobat, AGH sempat membakar rokok.

“Ada momen anak AGH mengambil korek dan membakar rokok saat korban sikap tobat,” ujar penyidik.

Dalam rekonstruksi pun diperlihatkan ketika AGH sempat mengambil korek di dekat kepala korban David ketika melakukan sikap tobat.

“Saat korban sikap tobat ada adegan anak AG mengambil korek yang ada di samping kepala bagian depan korban kemudian membakar rokok milik anak AGH,” kata penyidik.

Baca Juga :  Masa Kritis Sudah Dilewati, David Ozora Dibolehkan Pulang Dari Rumah Sakit Mayapada Hari Ini

4. Kecoh Satpam, Ngaku Bertamu ke Rumah Teman

Pada saat proses penganiayaan dilakukan, salah satu satpam kompleks pun memergoki Mario dkk.

Menurut BAP yang dibacakan, satpam tersebut bertanya ke Mario dkk saat David berada dalam posisi push up dan melakukan plank.

“Lagi pada ngapain Dek,” tanya satpam ke Mario.

Mario pun menjawab bahwa dirinya tengah bertamu ke rumah teman.

Jawaban ini pun membuat satpam langsung meninggalkan lokasi tempat kejadian perkara (TKP).

“Mau bertamu ke rumah teman saya, yang mobil warna merah,” kata Mario kepada satpam tersebut.

5. Selebrasi Gol Cristiano Ronaldo Dilakukan Mario usai Tendang Kepala David

Pada rekonstruksi tersebut, diperagakan pula ketika Mario melakukan selebrasi gol ala pesepakbola Cristiano Ronaldo usai menganiaya David.

Selebrasi tersebut, dilakukan usai Mario menendang sisi kiri kepala David.

Tak hanya itu, sebelum menendang, Mario sempat melakukan ancang-ancang sembari berlari layaknya melakukan tendangan bebas atau free-kick.

“Tendangan terakhir tersangka MDS dengan seakan-akan ini adalah free kick, dilanjutkan MDS melanjutkan selebrasi ala Cristiano Ronaldo,” ujar penyidik.

Selain itu, Mario juga tampak dalam rekonstruksi memutari badan korban terlebih dahulu serta usai melakukan selebrasi gol ala Cristiano Ronaldo.

Setelah selebrasi, penganiayaan pun masih berlanjut dengan Mario memukul kepala bagian belakang David.

Baca Juga :  Akui Tak Kenal AG, Amanda Mantan Pacar Mario Dandy Bantah Terlibat Perencanaan Penganiayaan David

“Tersangka MDS memukul kepala korban bagian belakang dengan tangan kanan,” tutur penyidik.

6. Shane Lukas Menangis saat Evakuasi David, Mario Tak Membantu

Shane Lukas tampak menangis menjelang rekonstruksi berakhir tepatnya saat evakuasi korban dilakukan.

Dirinya terlihat menunduk sembari berdoa dan beberapa kali mengusap air mata.

Kemudian berdasarkan BAP, Shane terlihat membantu mengangkat korban yang terkulai memasukkan ke mobil seorang penghuni perumahan untuk dibawa ke rumah sakit.

Di sisi lain, Mario Dandy hanya berdiri mematung menyaksikan seluruh proses itu terjadi.

Selain itu dirinya juga tidak ikut membantu menggotong tubuh David ke dalam mobil untuk dibawa ke rumah sakit.

7. Ada 4 Saksi Tambahan yang Belum Diperiksa, Diduga Terlibat

Fakta baru lain diungkapkan oleh Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi seusai rekonstruksi digelar.

Ia mengatakan ada empat saksi yang akan diperiksa dan mereka diduga terlibat dalam perencanaan penganiayaan terhadap David.

“Ada empat saksi yang belum kita periksa dalam rangka memperkuat unsur daripada perencanaan tersangka ini.”

“Dalam waktu dekat akan kita periksa,” ujar Hengki.

Hengki menjelaskan empat saksi yang akan diperiksa ini diduga dihubungi Mario dan diberitahu akan melakukan penganiayaan.

“Bahwasanya sebelum terjadinya tindak pidana ini, ternyata tersangka MDS ini menghubungi beberapa orang dan memberi tahu akan melakukan tindakan pidana yang terjadi,” jelasnya.

Also Read