“Permasalahan ketenagakerjaan akan berdampak pada berbagai permasalah sosial yang tentunya mempengaruhi pembangunan perekonomian kita secara keseluruhan, ” jelas Iip.
Program pelatihan yang disediakan di UPT BLK, dikatakannya akan dibimbing oleh instruktur otomotif bersertifikasi dari Disnakertrans Kota Palangka Raya. Demikian pula dengan sarana dan prasarana pada workshop, sudah cukup lengkap sehingga dalam pelaksanaan pelatihan selama 10 hari diyakininya mampu memberikan pendampingan ilmu yang terbaik bagi peserta.
“Bahkan setelah para peserta ini menyelesaikan pelatihannya di UPT BLK, kami akan tetap menjalin komunikasi bersama mereka termasuk para instruktur. Mereka tak perlu segan untuk berkonsultasi, apabila telah kembali ke masyarakat nanti menemui masalah khususnya pada dunia otomotif,” tukasnya.
Sementara itu salah satu peserta, Sugi, yang berasal dari Desa Batu Mirau mengatakan usai mengikuti pelatihan otomotif dasar dari program CSR PT IMK pada 2020 silam, kini dirinya telah memiliki bengkel sendiri di kampung halamannya.
“Bengkel saya adalah satu-satunya bengkel motor di desa. Jadi program ini memang diakui warga desa saya sangat bagus, sehingga mereka tak perlu ke desa tetangga atau ke Puruk Cahu untuk menservis motornya,” tutup Sugi. rgb
