Corong Nusantara – Seorang anak perempuan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara atau Sultra bernama Bunga (nama samaran) menghilang sejak pada 20 Mei 2023 lalu.
Belakangan diketahui Bunga pergi bersama pacarnya.
Mirisnya, selama pergi bersama pacarnya, Bunga telah menjadi korban pencabulan yang dilakukan pacarnya.
Runutan kejadian tersebut disampaikan ibu Bunga berinisial SS di dalam surat laporan pengaduan di Polresta Kendari.
Ibunda Bunga berinisial SS menjelaskan, Bunga menghilang pada 20 Mei 2023 lalu sekira pukul 02.00 Wita.
Awalnya ia tak menyadari malam itu Bunga tak lagi ada di rumah.
SS baru mengetahui Bunga hilang saa terjaga sekira pukul 04.30 Wita dan berinisiatif mengecek kamar Bunga dan tak mendapati Bunga di kamarnya.
Sontak, hal itu membuat SS kaget dan segera mencari keberadaan Bunga.
SS menanyakan ke sejumlah keluarga di rumah itu dan semua mengaku Bunga sudah tidak ada sedari malam.
Alhasil, saat matahari terbit, ia segera ke sekolah Bunga untuk mencarinya di sana tetapi hasilnya nihil.
Ia tak menemukan Bunga di sekolah.
“Akhirnya saya memutuskan untuk melaporkan ke polisi,” ungkap SS.
Hari itu juga SS segera melaporkan insiden itu ke Polresta Kendari.
Selang berapa hari usai dikabarkan menghilang, tepatnya pada 22 Mei 2023, SS mendapat telepon dari seseorang melalui informasi kehilangan yang ia sebar melalui media sosial Facebook.
Seseorang tersebut memberitahu SS bahwa anaknya yang hilang berada di sekitaran Kantor Camat Wua-wua Kota Kendari.
“Ada seseorang yang menelpon saya,” katanya.
Usai mendapatkan lokasi tepat tentang keberadaan Bunga, SS bersama keluarga pun segera bertolak dari rumah menuju ke lokasi di mana Bunga berada.
Akhirnya Bunga ditemukan di sebuah rumah dekat Kantor Camat Wua-wua.
SS dan pihak keluarga yang datang menjemput Bunga pun segera membawa pulang Bunga ke rumah.
Usut punya usut, Bunga ternyata pergi bersama pacarnya yang bernama Andi (nama samaran).
Keterangan itu dilontarkan Bunga saat dirinya diinterogasi pihak keluarga soal kabar kehilangan dirinya.
Insiden itu menyakiti hati SS selaku ibu Bunga.
SS tak terima hingga akhirnya pada 23 Mei 2023, ia segera membuat laporan dengan perkara kasus persetubuhan anak di Polresta Kendari.
“Saya merasa keberatan dan melaporkan kejadian tersebut ke kantor polisi,” bebernya.