Masak Tempe Direbus, Tukang Ojek Di Cilegon Banten Ini Tidak Pernah Beli Minyak Goreng

Redaksi

Masak Tempe Direbus, Tukang Ojek Di Cilegon Banten Ini Tidak Pernah Beli Minyak Goreng

Corong Nusantara – Abdullah menjadi tukang ojek sejak tahun 1970-an.

Dia mangkal di sekitar masjid besar Nurul Ikhlas di Cilegon di Banten.

Sejak pukul 06.00 pria berusia 68 tahun ini sudah berkeliaran di sekitar masjid menunggu penumpang.

“Selagi masih sehat dan tetap mampu, saya tetap mengojek demi kebutuhan keluarga,” katanya di depan gerbang Masjid Agung Nurul Ikhlas Kota Cilegon, Kamis (24/3/2022).

Banyaknya tukang ojek membuat Abdullah kesulitan mengumpulkan penumpang.

Abdullah bukan hanya tukang ojek, tapi juga tukang parkir.

Abdullah mengaku hanya bisa dapat dua penumpang per hari dengan penghasilan Rp 30.000.

Uang yang banyak untuk makan adalah Rp 10.000 dan selebihnya dapat digunakan untuk membeli 1 liter beras dan tempe.

Abdullah mengaku tidak membeli minyak goreng.

Selain itu, harganya sekarang terlalu tinggi untuknya.

“Saya masak tempe, tambahkan bawang bombay dan garam,” kata pria enam anak dan enam cucu ini. “Saya tidak bisa menahannya karena minyak goreng mahal.”

Tetapi bahkan dalam keadaan itu, dia masih bersyukur.

Abdullah hanya ingin ekonomi membaik dan kondisinya sehat.

Also Read