Corong Nusantara – Pangeran Hamzah bin Hussein mengumumkan telah melepaskan gelar kerajaannya, melalui unggahan Twitter, Minggu (3/4/2022).
Dikutip Times of Israel, Hamzah bin Hussein (41), merupakan putra bungsu mendiang Raja Hussein dan istri keempat dan terakhirnya, Ratu Noor.
Berikut ini rangkum profil Pangeran Hamzah dari berbagai sumber.
Pangeran Hamzah lahir pada 29 Maret 1980, dari istri keempat dan terakhir Raja Hussein, Ratu Noor.
Ratu Noor memiliki nama lahir Lisa Halaby, dia baru berusia 24 tahun ketika tiba di Yordania pada 1976.
Dia menikah dengan Raja Hussein selama dua tahun, dan menjadi janda setelah dua dekade.
Pendidikan Pangeran Hamzah
Pangeran Hamzah bersekolah di London, Inggris sebelum menempuh pendidikan di Akedemi Militer Kerajaan Inggris Sandhurst.
Dia menjalani karir militer dan bertugas di bekas Yogoslavia di unit Yordania-Emirat sebelum belajar di Universitas Havard.
Dikenal sebagai olahragawan handal, Pangeran Hamzah menjadi pilot yang terampil seperti sang ayah.
Dikutip kinghussein.gov.jo, Pangeran Hamzah tercatat menjabat sebagai Presiden Kehormatan Federasi Bola Basket.
Dia telah mengikuti kursus pelatihan dalam keahlian menembak, terjun payung, pertolongan pertama dan taktik militer.
Pangeran Hamzah juga seorang penyelam scuba dan penerjun payung yang memenuhi syarat.
Selain itu, Pangeran Hamzah menggemari olahraga anggar, menembak, judo, memancing, ski, olahraga air, dan menerbangkan pesawat bersayap tetap dan helikopter.
Mirip sang Ayah
Pangeran Hamzah populer di kalangan orang Yordania karena terlihat mirip dan terdengar seperti mendiang sang ayah.
Pada saat kematian mendadak Raja Hussein karena sakit pada Februari 1999, Pangeran Hamzah masih sangat muda.
Abdullah, putra tertua Putri Muna, istri kedua Raja Hussein naik takhta.
Sesuai amanah sang ayah, Abdullah mengangkat Hamzah sebagai Putra Mahkota.
Hanya 5 tahun jadi Putra Mahkota
Saat itu, kinghussein.gov.jo menulis, Pangeran Hamzah secara resmi bergelar Putra Mahkota Kerajaan Hashemite Yordania, yang diangkat Yang Mulia Raja Abdullah bin Al Hussein pada 7 Februari 1999.
Posisi itu tidak lama dipegang Hamzah.
Hanya berselang lima tahun, Abdullah mencopot Hamzah dari suksesi pada 2004.
Melalui sepucuk surat kepada saudara tirinya, Raja Abdullah mengatakan posisi simbolis ahli waris “membatasi kebebasan Anda (Pangeran Hamzah) dan mencegah kami untuk mempercayakan Anda dengan tanggung jawab tertentu”.
Pada 2 Juli 2009, Abdullah mengukuhkan putra sulungnya Hussein sebagai penggantinya.
Menjauh dari kekuasaan teratas Kerajaan Yordania
Hamzah, ayah dari lima putri dan seorang putra, secara bertahap menjauhkan diri dari lingkaran kekuasaan teratas.
Al Jazeera melaporkan, Pangeran Hamzah sering difoto bertemu dengan tokoh suku dan dikenal populer, terutama di kalangan suku dan Tepi Timur Yordania, karena kemiripannya yang luar biasa dengan ayahnya, yang dicintai banyak orang di kerajaan.