Daerah  

Keamanan Jalan Provinsi Perlu Diperhatikan

PALANGKA RAYA- Kecelakaan maut bus DAMRI, Rabu (19/5) lalu, juga menyita perhatian Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XVI Kalteng. Kepala BPTD Kalteng Buang Turasno menyebut, Jalan Mahir Mahar yang berstatus jalan provinsi perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya kecelakaan.

Di antaranya pada jembatan, kata Buang, seharusnya diberi besi atau beton pengaman di sisi kiri kanan ke atas, sehingga terlihat jelas oleh kendaraan  yang melintas. Perlunya dipasang fasilitas keselamatan jalan, seperti rambu-rambu lalu lintas, delineator, guardrail dan lain-lain.

“Bahu jalan juga sangat sempit, sehingga apabila kendaraan berpapasan, bisa mengakibatkan kecelakaan lalu lintas,” tutur Buang yang  mengaku berada di lokasi kejadian saat pengecekan usai kecelakaan. Buang pun berharap agar seluruh jasa angkutan transportasi darat bisa mematuhi ketentuan yang telah ditetapkan. Seperti kendaraan yang dioperasikan selain berizin trayek juga harus laik jalan, seluruh penumpang harus terdaftar dalam manifes penumpang dan mematuhi peraturan lalu lintas dan  batas kecepatan.

“Kalau kami dari BPTD, konsen melengkapi fasilitas keselamatan LLAJ di jalan nasional,” ungkapnya.

Hingga Jumat (21/5), kasus kecelakaan maut yang menimpa Bus DAMRI trayek Lamandau-Palangka Raya di ruas Jalan Mahir Mahar, masih ditangani secara intensif oleh penyidik Unit Laka Satlantas Polresta Palangka Raya. Mahmudin Noor sebagai sopir masih berstatus terperiksa.

“Status sopir masih terperiksa karena belum dilakukan gelar perkara. Merujuk kronologis kejadian memang mengarah kepada sopir, namun untuk penetapan harus berdasarkan gelar perkara yang akan kita lakukan dalam waktu dekat,” ucap Kasat Lantas AKP Rikky Operiady, Jumat.

Terkait data manifes penumpang yang tidak sesuai dengan fakta di lapangan dan membuat kendala saat proses identifikasi, Perum DAMRI memilih bungkam.

Manajer Operasional DAMRI Palangka Raya Dion saat dikonfirmasi tidak membalas pesan dan telepon dari sejumlah wartawan yang menghubungi. Saat didatangi ke kantornya di Jalan Tjilik Riwut Km 7, Satpam setempat memberitahukan kalau pimpinan DAMRI tidak ada di tempat. fwa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *