7.547 Warga 13 Kelurahan Terdampak

Redaksi

PALANGKA RAYA/Corong Nusantara– Berdasarkan data yang dikumpulkan Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Palangka Raya, hingga Selasa (14/9), tercatat 7.547 jiwa terdampak banjir yang melanda kota setempat sepekan belakangan.

Penduduk tersebut berasal dari 3.383 Kepala Keluarga (KK) di 13 kelurahan, 110 RT dan 33 RW. Mayoritas wilayah yang terdampak Daerah Aliran Sungai (DAS) Kahayan, Rungan dan Sabangau.

Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin, Selasa malam, melakukan pemantauan pada lokasi banjir di Jalan Anoi. Selain melihat secara langsung kondisi lapangan, Fairid juga membagikan sembako bagi warga yang terdampak.

Disebutkan, kelurahan yang paling banyak warga terdampak banjir ialah Kelurahan Palangka (Jalan Mendawai, Anoi dan Arut) dengan total 1.869 jiwa atau 1.560 KK dari 25 RT dan 6 RW. Kemudian Kelurahan Langkai dengan jumlah terdampak 1.306 jiwa atau 225 KK dari 10 RT dan 3 RW.

Kelurahan Pahandut dengan jumlah yang terdampak 1.000 jiwa, Kalampangan 900 jiwa, Bukit Tunggal 616 jiwa, Pahandut Seberang 534 jiwa, Marang 315 jiwa, Tanjung Pinang 305 jiwa, Tumbang Rungan 285 jiwa, Kameloh Baru 221 jiwa, Bereng Bengkel 196 jiwa, Petuk Katimpun 141 KK dan Kelurahan Danau Tundai 73 KK.

Baca Juga :  PPKM LEVEL 3-Covid-19 di Kalteng Mengkhawatirkan

“Hingga tadi malam, ada penurunan debit air 10 sampai 20 cm jika dibandingkan dengan pendataan pada Sabtu kemarin. Ketinggian air di kawasan Jalan Anoi mencapai sepinggang orang dewasa atau sekitar 100 cm. Beberapa hari ini cuaca terik dan tidak adanya hujan turun membantu cepatnya penurunan ketinggian air. Namun jika hujan kembali turun, tim akan siap memantau di lapangan,” jelas Fairid.

Fairid mengimbau masyarakat selalu waspada akan peningkatan debit air dan membantu mengidentifikasi tempat-tempat yang rawan bencana dan segera mengoordinasikannya dengan RT/RW, kelurahan, kecamatan, serta dinas terkait.

“Juga dalam upaya mencegah meluasnya penyebaran virus Covid-19, saya mengingatkan agar melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) melalui cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan cairan penyanitasi tangan setelah melakukan aktivitas sehari-hari, dan menggunakan masker di luar rumah serta selalu menjaga jarak,” imbau Fairid.

Sementara itu, Kepala BPBD Kota Palangka Raya Emi Abriyani menuturkan, saat ini pihaknya terus melakukan upaya penanganan dampak dari bencana banjir. Mulai dari pendataan terhadap masyarakat dan kawasan terdampak, mendirikan posko kesehatan/relawan/ pengungsian, distribusi air bersih, menyalurkan bantuan sembako, pemantauan selama 24 jam hingga pemantauan instalasi listrik.

Baca Juga :  Edaran Wali Kota Masih Dilanggar

“Sementara ini Posko BPBD telah didirikan di Jalan Arut dan Jalan Katingan. Dapur umum untuk mendistribusikan makanan siap saji bagi masyarakat sudah didirikan di Posko Jalan Arut. Sementara ini kita berharap agar kondisi alam mampu mendukung kita agar banjir ini bisa segera surut,” kata Emi. rgb

Also Read

Tags