Daerah  

Warga Keluhkan Biaya Swab Tak Ditanggung BPJS

PALANGKA RAYA– Mahalnya biaya test Polymerase Chain Reaction (PCR) dan swab sangat dikeluhkan warga.  Informasi yang dihimpun Tabengan, Jumat (15/1), beberapa warga mengaku sangat keberatan dengan biaya test PCR dan swab. Apalagi biaya tersebut tidak ditanggung dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

EP, seorang warga, mempertanyakan kebijakan tersebut dan berharap pemerintah memberikan solusi.  Pasalnya, jika seseorang merasa memiliki gejala yang mirip dengan Covid-19 dan ingin memeriksakan diri, maka harus mengeluarkan  biaya dari koceknya sendiri.

Selama ini dalam pemikiran EP, kepesertaannya di BPJS Kesehatan dapat membantunya meringankan bebannya tersebut.

“Karena virus ini kan seperti hantu, kita tidak tahu kapan dan di mana kita terpapar. Tiba-tiba dapat gejala. Kalau punya kelebihan uang tidak apa, tapi kalau pas-pasan dan hanya punya BPJS Kesehatan, yang sekarang ini juga iurannya bertambah begitu mau checkup karena ada keluhan BPJS yang bisa terpakai,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Palangka Raya Muhammad Masrur Ridwan melalui Staf Komunikasi Publik BPJS Kesehatan Ari mengatakan, terkait pemeriksaan rapid, swab dan PCR, memang sampai saat ini tidak termasuk dalam jaminan program JKN.

Tetapi hal itu masuk ke dalam paket jaminan yang ditanggung pemerintah apabila yang bersangkutan terkonfirmasi atau pernah kontak dengan masyarakat yang terkonfirmasi.

Ari meminta agar masyarakat dapat membedakan antara program jaminan kesehatan dan program penanggulangan wabah/pandemi yang saat ini sedang menimpa.

“Program JKN-KIS ini adalah program untuk biaya pengobatan masyarakat atas dasar adanya indikasi medis. Kalau untuk pengecekan seperti medical ceckup dan lain-lain, yang tidak ada indikasi medisnya, memang saat ini belum terakomodir di dalam penjaminan program JKN,” bebernya. dsn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *