Daerah  

Rehabilitasi dan Rekonstruksi Korban Banjir Kalsel

PALANGKA RAYA/Corong Nusantara- Duka yang menyelimuti warga terdampak banjir 11 kabupaten dari 13 kabupaten di Kalimantan Selatan (Kalsel), sejak 14 Januari 2021 lalu, harus menjadi perhatian semua pihak. Terlebih pemerintah baik pusat, provinsi dan kabupaten/kota di Kalsel.

Hal itu diungkapkan tokoh muda Kalimantan Tengah H Heru Hidayat kepada awak media, Minggu (24/1/2021). Dia pun mengapresiasi banyak pihak yang telah turut membantu dan meringankan warga terdampak banjir di Kalsel. Seperti Gubernur Kalteng, Wali Kota/Bupati se-Kalteng dan partai politik/lembaga/organisasi masyarakat dan Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) Kalteng serta pihak lainnya.

Namun, lanjut mantan Anggota DPRD Provinsi Kalteng dan mantan aktivis HMI serta alumni Universitas Palangka Raya ini, tahapan selanjutnya masih panjang. Hal ini juga harus menjadi perhatian semua pihak, yaitu tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi.

Saat ini masih dilakukan bantuan darurat di daerah yang belum terjangkau bantuan kebutuhan jangka pendek. Kebutuhan petugas medis untuk pengobatan dan mengelompokan korban. Mencari, mengevakuasi dan memakamkan korban meninggal.

“Inventarisasi kerusakan, pada tahapan ini dilakukan pendataan terhadap berbagai kerusakan yang terjadi, baik bangunan, fasilitas umum, lahan pertanian, dan sebagainya,” kata Heru yang juga mantan Ketua Umum PKS Kalteng.

Masih menurut aktivis relawan kemanusiaan ini, pemulihan mengembalikan kondisi lingkungan yang rusak atau kacau akibat bencana seperti pada mulanya, tidak hanya dilakukan pada lingkungan fisik, tetapi korban yang terkena bencana juga diberikan pemulihan secara fisik maupun mental.

Selanjutnya tahapan rehabilitasi. Pada tahapan ini memulai dirancang tata ruang daerah idealnya dengan memberi kepercayaan dan melibatkan seluruh komponen masyarakat, utamanya korban bencana.

“Termasuk dalam kegiatan ini adalah pemetaan wilayah bencana. Pencarian dan penyiapan lahan untuk permukiman tetap, untuk relokasi korban dari tenda penampungan. Adanya perbaikan atau pembangunan rumah korban bencana,” ungkap Heru.

Kemudian perbaikan atau pembangunan sekolah, sarana ibadah, perkantoran, rumah sakit dan pasar mulai dilakukan. Meski demikian, kegiatan rekonstruksi menjadi program jangka menengah dan jangka panjang guna perbaikan fisik, sosial dan ekonomi untuk mengembalikan kehidupan masyarakat pada kondisi yang lebih baik dari sebelumnya dan melanjutkan pemantauan ungkap pemerhati lingkungan ini.

“Kita sangat sepakat dan setuju serta mendukung agar para korban musibah segera mendapat perhatian,” ucap H Ahmad Gazali, pengurus KBB Kalteng, secara terpisah usai menyerahkan bantuan di Barabai, Hulu Sungai Tengah (HST). ist

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *