PALANGKA RAYA/Corong Nusantara – Bagi kalangan perokok diseluruh dunia khususnya Indoensia, siapa yang tidak mengenal brand Zippo sebagai salah satu pemantik api (Lighter,-red) tahan angin yang sangat bersejarah dan memiliki nilai eksotisme bagi para pecinta korek api.
Sejarah dan eksotisme inilah yang kerap membuat Zippo Lighter menjadi incaran para kolektor diseluruh dunia, khususnya Zippo keluaran tahun lama dan diluncurkan secara Limited Edition (Edisi Terbatas,-red).
Salah satu kolektor Zippo Lighter asal Kota Palangka Raya, Tomy Irawan Diran, saat dibincangi Tabengan di kediamannya jalan Strawberry membenarkan, bahwa Zippo memiliki motif yang beragam. Dimana hal tersebut menambah nilai seni, estetika serta eksotisme dari Zippo itu sendiri, bagi kalangan pecinta Zippo.
“Saya memulai hobby mengkoleksi Zippo sejak masih SMA dan bagi saya, Korek Zippo memiliki nilai seni, estetika dan eksotisme yang tinggi. Sehingga korek Zippo sangatlah berbeda dengan korek pada umumnya yang dijual dipasaran, walaupun memiliki fungsi sama sebagai pemantik api,” ucapnya.
Dijelaskan Tomy,Zippo keluaran tahun lama sarat akan nilai sejarah yang tidak ternilai. Misalnya Zippo yang dikeluarkan pada tahun 1944 atau pada saat terjadinya perang dunia ke II, dimana Zippo menjadi korek resmi dan diperuntukan bagi tentara Amerika.
“Melihat dari sejarah panjang Zippo sebagai salah satu brand pemantik api terbaik, tidak heran apabila Zippo menjadi korek resmi yang diperuntukan bagi tentara Amerika pada perang dunia ke II. Karena Zippo sangat berguna bagi para tentara Amerika pada masa itu. Baik untuk menghidupkan api, memasak makanan dari topi baja, bahkan rumornya Zippo beberapa kali menyelamatnya nyawa Tentara Amerika dari peluru,” ujarnya.
Anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) periode 2019 – 2024 ini juga mengungkapkan, Pabrik Zippo pertama kali didirikan oleh George G. Blaisdell di Amerika Serikat pada akhir tahun 1932. Dimana produk pertama mulai diluncurkan sekitar bulan Januari dan Februari 1933.
Kata Zippo sendiri berasal dari kata Zipper (retsleting,-red) yang diplesetkan menjadi Zippo dan produk Zippo pertama didunia dijual seharga 1.95 Dollar Amerika serta dijual untuk umum.
“Saat Zippo pertama kali dikeluarkan, bentuknya memang sudah segi empat. Tapi bentuk sudutnya benar-benar kotak. Sedangkan untuk keluaran terbaru, hampir semuanya bentuk Case dari Zippo sedikit melengkung pada bagian pinggirnya. Bagian luarnya dibuat dari tabung braso kotak yang dilapis cat atau dilapisi Chrome,” ujarnya.
Lebih lanjut, engsel antara bagian penutup atas dan tabung bawah ada di bagian luar Letak engsel berpindah ke bagian dalam, pada tahun 1936 dan setiap tahunnya, dekorasi dari Zippo Lighter terus berkembang pesat.
Bahkan PT. Zippo sendiri kerap meluncurkan Zippo yang bertepatan dengan berbagai hal. Seperti seri yang berhubungan dengan perayaan, seri musisi, seri kendaraan, seri olahraga, seri Zodiak hingga seri film.
“Seri yang dikeluarkan PT. Zippo sangat banyak sekali dan harga dicantumkan bervariatif, sesuai dengan jumlah produksi. Salah satunya seperti seri ‘Boeng Ojo Boeng’ yang merupakan seri Kemerdekaan Indonesia dan hanya diproduksi sebanyak 64 buah oleh PT. Zippo di Amerika Serikat. Yang membuatnya semakin menarik adalah dicantumkannya teks Proklamasi dibagian bekakang dan Kebetulan saya berhasil mendapatkan 1 dengan nomor kode produksi 20/64,” tandasnya.
Saat disinggung terkait keaslian Zippo, Anggota Komisi IV DPRD Kalteng yang membidangi pembangunan dan infrastruktur ini menegaskan bahwa keaslian sebuah korek Zippo tidak bisa ditentukan melalui suara denting atau Orange Seal (Segel Oranye,-red) yang selalu dilampirkan dibagian belakang case.
Pasalnya, Zippo memiliki beberapa kategori dan material yang berbeda. Salah satunya yaitu perbandingan Zippo Reguler dengan Zippo Armor, dimana Zippo Reguler memiliki material yang lebih tipis dibandingkan Zippi Armor, sehingga menghasilkan dentingan khas apabila tutup case dibuka.
Berbeda halnya dengan Zippo Armor yang memiliki bahan material lebih tebal, sehingga menghasilkan bunyi yang lebih padat dan berat. Menurutnya, salah satu cara membedakan Zippo asli dan Palsu, bisa dilibat dari roller (Roda pemantik) yang didesain silang dan menghasilkan percikan api yang sangat baik.
Sedangkan Zippo Palsu, biasanya menggunakan roller dengan bentuk vertikal sehingga, api yang dihasilkan kurang baik dan roller cepat habis karena bergesekan dengan Flint (Batu Api).
Kemudian, sambung Tomy, originalitas Zippo bisa dilihat dari kode khusus pada bagian Insert dan bagian bawah case. Pasalnya, Zippo palsu tidak memiliki kode pada bagian Insert.
“Paradigma yang menyebar dimasyarakat adalah Zippo asli selalu memiliki denting khas dan Orange Seal. Padahal itu tergantung dari kategori Zippo itu sendiri mengingat Zippo memiliki berbagai macam edisi dan bunyi denting yang berbeda. Sedangkan Orange Seal sebenarnya adalah kode peringatan bahwa Zippo adalah benda berbahaya dan tidak boleh dimainkan oleh anak-anak,” cetusnya.
Dijelaskan Tomy, bahwa sejumlah negara seperti Amerika dan negara bagian Eropa mewajibkan setiap perusahaan korek api untuk melampirkan Orange Seal sebagai peringatan. Dan ada pula negara-negara yang tidak mewajibkan mencantumkan Orange Seal seperti Asia.
Sehingga, paradigma masyarakat yang menyatakan keaslian Zippo berdasarkan Orange Seal merupakan paradigma yang salah. Novan Dinata