Nutrifood Bersama Kementerian Kesehatan dan Badan POM RI Ajak Anak Muda Lawan Obesitas

PALANGKA RAYA/Corong Nusantara – Dalam rangka memperingati Hari Obesitas Sedunia yang jatuh setiap tanggal 4 Maret, Nutrifood bersama mitra strategis Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mengajak anak muda mencegah dan melawan obesitas sejak dini untuk meningkatkan produktivitas dan membangun hidup yang berkualitas, melalui Festival Komunitas #BeatObesity 2022.

Nutrifood Bersama Kementerian Kesehatan dan Badan POM RI Ajak Anak Muda Lawan Obesitas
Acara ini merupakan bagian dari kampanye Nutrifood yang telah dijalankan sejak 2013 bersama Kementerian Kesehatan dan BPOM RI terkait pentingnya membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak serta cermat membaca label gizi kemasan.
Acara yang digelar secara zoom tersebut Tahun ini, mengangkat tema ‘Anak Muda Lawan Obesitas’, dikarenakan meningkatnya angka prevalensi obesitas bagi anak muda Indonesia serta risiko berbagai penyakit yang menyertainya. Program Festival Komunitas #BeatObesity 2022 juga merupakan komitmen Nutrifood untuk mendukung gerakan global lawan obesitas bertema “Everybody Needs to Act” dalam rangka Hari Obesitas Sedunia.

Nutrifood Bersama Kementerian Kesehatan dan Badan POM RI Ajak Anak Muda Lawan Obesitas
dr. Elvieda Sariwati, M.Epid, Plt Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), Kementerian Kesehatan RI mengatakan, masyarakat kelompok usia dewasa muda berpotensi mengalami obesitas karena terjadinya perubahan aktivitas fisik dan meningkatnya konsumsi makanan tinggi kalori dengan kandungan gula, garam, dan lemak yang tinggi. “Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar, prevalensi obesitas untuk usia 18 tahun ke atas meningkat dari 14,8% di tahun 2013 menjadi 21,8% di tahun 2018. Kondisi ini diperburuk dengan meningkatnya kebiasaan masyarakat dalam mengonsumsi makanan yang tidak sehat sejak pandemic,” kata dr. Elvieda.

Nutrifood Bersama Kementerian Kesehatan dan Badan POM RI Ajak Anak Muda Lawan Obesitas
Tidak ketinggalan dr. Marya Haryono, MGizi, SpGK, FINEM, Dokter Spesialis Gizi Klinis menjelaskan, bahwa Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebih akibat ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama (WHO, 2000) . “Ditambah lagi dengan tingginya frekuensi kegiatan online selama pandemi ini, membuat anak muda memiliki kebiasaan ngemil atau mengonsumsi jenis makanan tinggi gula, garam, lemak sambil belajar atau bekerja, diikuti dengan kurangnya aktivitas fisik selama mereka di rumah, yang dapat menyebabkan lemak semakin menumpuk dan berisiko obesitas,” dr. Marya.
Selanjutnya, Marcellino Indrawan, The New L-Men of The Year 2021 sekaligus Health Influencer mengatakan, bahwa menjalankan gaya hidup sehat sejak usia muda merupakan investasi jangka panjang yang sangat berharga, dan manfaatnya bahkan dirasakan secara langsung saat ini.
“Saya berhasil menurunkan berat badan dari 89 kg pada awal 2021 menjadi 75 kg saat ini dan disertai dengan peningkatan massa otot. Yang saya lakukan adalah menjaga asupan nutrisi seimbang, membatasi asupan gula, garam, dan lemak, aktif berolahraga, dan beristirahat cukup. Dalam prosesnya, saya merasakan manfaat gaya hidup yang saya terapkan, mulai dari fisik terasa lebih fit, performa lebih optimal dan produktif dalam beraktivitas, dan hidup pun jadi lebih berkualitas,” kata Marcellino.
Marcellino menambahkan, pengetahuan yang tepat dan disiplin diri merupakan kunci untuk membangun konsistensi gaya hidup sehat dan melawan risiko obesitas sejak muda. Untuk itu, dirinya mendalami ilmu nutrisi dengan mengambil sertifikasi sport nutritionist yang diadakan oleh International Fitness Association serta menjadi Certified Crossfit Trainer dan secara rutin melatih kelas crossfit, untuk menularkan semangat gaya hidup sehat ke keluarga dan teman-teman serta membagikan tips hidup sehat kepada para follower saya di media sosial.
“Beberapa tahun lalu, saya juga mendirikan komunitas Bhumi Satoe, sebuah komunitas olahraga anak muda yang berlokasi di Yogyakarta, sebagai sebuah support system untuk membangun gaya hidup sehat. Sesuai dengan gerakan Fitness Inclusivity yang saya bangun, saya percaya bahwa hidup sehat adalah tanggung jawab setiap orang, dan apapun profesi dan latar belakangnya, setiap orang mampu menjalani pengalaman hidup sehatnya masing-masing untuk menjadi versi terbaik diri mereka.” tukasnya.dsn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *