PANGKALAN BUN/Corong Nusantara– Replanting merupakan upaya untuk mempertahankan produksi kelapa sawit. Namun sayang, replanting inilah yang disebut sebagai penyebab utama terjadinya bencana banjir di wilayah Kotawaringin Barat (Kobar).
Anggota DPRD Kabupaten Kobar Sri Lestari mengungkapkan, kegiatan replanting yang dilakukan secara bersamaan, menyebabkan tidak ada wilayah serapan air. Ketika intensitas curah tinggi, mengakibatkan air sungai meluap.
Menurut politisi dari Fraksi Partai Gerinda tersebut, hampir semua wilayah yang terdampak banjir di Kobar, saat ini pihak perusahaan tengah melakukan replanting besar-besaran.
“Banjir yang terjadi, baik di Kecamatan Pangkalan Banteng, Pangkalan Lada, Arut Utara dan Kecamatan Kotawaringin Lama, semua yang ada di wilayah terdampak banjir saat ini sedang melakukan replanting,” ujar Sri Lestari kepada Tabengan, Senin (4/7/2022).
Supaya ke depannya banjir tidak terjadi lagi, Sri Lestari menyarankan sebaiknya kegiatan replanting dilakukan secara bertahap, sehingga tetap ada tumbuhan untuk resapan penyimpanan air dalam tanah.
“Kita lakukan evaluasi kembali perihal kebijakan pengelolaan sumber daya alam. Salah satunya terkait pemetaan wilayah yang bisa dimanfaatkan untuk pembangunan embung dan mengidentifikasi jaringan sungai yang perlu dinormalisasi, agar pada saat curah hujan tinggi, air pun bisa langsung ke muara sungai, tidak terjadi genangan di wilayah permukiman,” ujarnya.
Selain itu, perlu juga mengembalikan sempadan sungai sesuai fungsinya untuk menjaga keseimbangan alam. Untuk itu, dalam waktu dekat ini, DPRD Kobar akan melakukan rapat koordinasi mengatasi musibah banjir agar tidak terjadi lagi. Termasuk membahas pola replanting yang aman bagi lingkungan sekitar kebun. c-uli