Eksportir Diminta “Siram” Migor ke Masyarakat

Redaksi

PALANGKA RAYA/Corong Nusantara – Kelangkaan dan naiknya harga jual minyak goreng (Migor), membuat Pemerintah Pusat mengambil langkah yang sangat tegas, melarang ekspor bahan baku migor. Akibat dari larangan ini, terjadi penurunan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit, dan Migor menjadi murah, dan tidak langka.
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kalimantan Tengah (Kalteng) Adi Soeseno, mengatakan Pusat tentu sudah memperhitungkan dampak dari larangan ekspor minyak sawit ini. Larangan ini diperkirakan tidak akan lama, sebab juga berdampak pada pendapatan negara.
Padahal, kata Adi, dukungan para eksportir akan cukup membantu dalam mengatasi masalah kelangkaan, dan mahalnya migor. Pemerintah tentu tidak akan melakukan pelarangan ekspor minyak sawit, apabila memang tidak ada oknum yang bermain atas ketersediaan, dan harga minyak goreng.
“Sebab itu, pihak pengusaha kelapa sawit ataupun para eksportir minyak sawit, dapat mencegah kebijakan pemerintah dalam melarang ekspor minyak sawit, dengan cara “menyiram” migor kepada masyarakat. Para pengusaha ini dapat “menyiram” atau mendistribusikan migor kepada masyarakat. Adanya dukungan pengusaha dalam mendistribusikan migor, membuat migor mudah didapat, dan harga relatif stabil. Apabila harga stabil, dan barang tersedia, pemerintah pusat dipastikan tidak akan melarang ekspor minyak sawit,” kata Adi Soeseno, beberapa waktu lalu, saat dikonfirmasi terkait larangan ekspor minyak sawit.
Adi melanjutkan, sekarang kembali ke para pengusaha ini, mau atau tidak mendistribusikan migor bagi masyarakat, dalam upaya mendukung pemerintah dalam menjaga ketersediaan migor. Apabila semua dibebankan ke pemerintah, ketika kelangkaan ataupun harga mahal, bukan tidak mungkin larangan ekspor minyak sawit akan tetap diberlakukan.
Adi juga mengkritik banyak pihak yang mengeluhkan larangan ekspor minyak sawit ini. Dulu, harga TBS masih mahal, petani dan pengusaha diam. Sekarang, TBS murah demi menjaga ketersediaan migor petani dan pengusaha menjerit. Padahal, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah ini semata untuk menjaga ketersediaan migor di pasaran, dan bentuk dukungan kepada ibu rumah tangga, dan UMKM.
Jadi, pinta Adi, hanya karena harga TBS yang mengalami penurunan, petani dan pengusaha seharusnya dapat bersikap lebih bijak. Apa dukungan yang dapat diberikan, sehingga larangan ekspor ini dapat segera dicabut, dan harga TBS kembali naik.ded

Also Read

Tags