Corong Nusantara – Menjelang datangnya Ramadhan 1444 Hijiriah/2023, umat Islam akan menjumpai momen suci lainnya, yakni malam Nisfu Syaban.
Lantas apa itu malam Nisfu Syaban?
Nisfu Syaban jatuh pada malam antara tanggal 14 dan 15 Syaban Hijriah.
Keistimewaan Nisfu Syaban seringkali disamakan dengan Lailatul Qadar di bulan Ramadhan.
Dalam hadis Nabi Muhammad SAW, disebutkan:
“Sesungguhnya Allah memperhatikan hambaNya (dengan penuh rahmat) pada malam Nishfu Sya’ban, kemudian Ia akan mengampuni semua makhlukNya kecuali orang musyrik dan musyahin (orang yang hatinya ada kebencian antar sesama umat Islam.” (HR. Ath-Thabarani).
Menurut kalender Hijriah yang dirilis Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) RI, malam Nisfu Syaban jatuh antara hari Selasa dan Rabu, 7-8 Maret 2023.
Dalam tayangan YouTube Tribunnews.com di program Oase, Dosen IAIN Surakarta, Sulhani Hermawan mengatakan, keistimewaan Nisfu Syaban adalah terampuninya dosa bagi umat yang memohon ampunan kepada Allah.
“Dosa diampuni dan doa diijabah oleh Allah,” ujarnya lagi.
Di sisi lain pihaknya juga menjelaskan soal keistimewaan bulan Sya’ban.
Menurut Sulhani, bulan Syaban merupakan bulan yang di dalamnya melahirkan berbagai macam kebaikan.
“Syaban itu secara umum adalah jalan untuk menuju kebaikan yang kadang itu tidak gampang untuk dilalui, ada juga yang yang memaknai Syaban ini adalah bulan untuk mempersiapkan diri masuk ke bulan Ramadan,” lanjutnya.
Peristiwa Penting
Salah satu peristiwa penting yang terjadi di bulan Sya’ban adalah perpindahan kiblat.
Di sini merupakan perpindahan arah kiblat dari Baitul Maqdis ke Ka’bah di Mekkah.
“Dan itu diabadikan di surat Al-Baqarah,” katanya.
Kemudian peristiwa lain yakni perintah untuk membaca salawat.
Dengan adanya hal tersebut banyak yang mengatakan bulan Sya’ban adalah bulan salawat.
Amalan saat Nisfu Syaban
– Berdoa
– Memohon ampun kepada Allah SWT
– Salat wajib dan sunnah
– Membaca Al Quran
– Bersalawat
Sementara menurut Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki dalam kitab Madza fi Sya’ban merinci setidaknya terdapat tiga amalan penting yang dapat dilakukan, melansir Instagram @pwnujatim, yakni:
1. Membaca Surat Yasin 3 kali, dengan masing-masing di akhir pembacaan meminta dipanjangkan umur, diberi rezeki yang halal dan wafat dalam keadaan Husnul Khotimah.
2. Membaca sebanyak-banyaknya dua kalimat syahadat atau kalimat ‘Lailahaillallah Muhammadarrasulullah’ (Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah).
3. Memperbanyak istighfar karena tidak ada satupun manusia yang luput dari dosa.
Bacaan Doa Malam Nisfu Syaban
وصلى الله على سيدنا محمد وعلى أله وصحبه وسلّم
اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَ لا يَمُنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا اْلجَلاَلِ وَ اْلاِكْرَامِ ياَ ذَا الطَّوْلِ وَ اْلاِنْعَامِ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَ اَمَانَ اْلخَائِفِيْنَ . اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِى عِنْدَكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقِيًّا اَوْ مَحْرُوْمًا اَوْ مَطْرُوْدًا اَوْ مُقْتَرًّا عَلَىَّ فِى الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقَاوَتِي وَ حِرْمَانِي وَ طَرْدِي وَ اِقْتَارَ رِزْقِي وَ اَثْبِتْنِىْ عِنْدَكَ فِي اُمِّ اْلكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَ قَوْلُكَ اْلحَقُّ فِى كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَ يُثْبِتُ وَ عِنْدَهُ اُمُّ اْلكِتَابِ. اِلهِيْ بِالتَّجَلِّى اْلاَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّيْ مِنَ اْلبَلاَءِ مَا اَعْلَمُ وَ مَا لا اَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ اْلغُيُوْبِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ . اَمِيْنَ
Washollallahu ala sayyidina muhammadin waala alihi wasohbihi wasallam.
Allahumma yaa dzal manni walaa yumannu alaika yaa dzal jalaali wal ikraam, yaa dzath thauli wal in aam, laa ilaaha illaa anta, dhahrul laajiin, wa jaarul mustajiiriin, wa amaanul khaa ifiin,
Allahumma in kunta katabta nii indaka fii ummil kitaabi syaqiyyan aw mahruuman aw mathruudan awa muqtarran alayya fir rizqi, famhullaa humma bi fadllika syaqaawatii wa hirmaani wa thardii waq titaari rizqii wa ats-bitnii indaka fii ummil kitaabi saiidan marzuuqan muwaffaqallil khairaat.
Fa innaka qulta wa qauluka haqqu fii kitaabikal munazzali alaa nabiyyikal mursali, yamhul laahumaa yasyaa u wa yutsbitu wa indahuu ummul kitaab.
Illahii bittajallil aadhami fii lailatin nishfi min syahri syabaanil mukarramil latii yurfaqu fiihaa kullu amrin hakim wa yubram, ishrif anni minal balaa I maa alamu wa maa laa alam wa anta allamul ghuyuubi birahmatika yaa arhamar raahimin.
Artinya:
Ya Allah, Dzat Pemilik anugrah, bukan penerima anugrah. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai dzat yang memiliki kekuasaan dan kenikmatan. Tiada Tuhan selain Engkau: Engkaulah penolong para pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi keamanan bagi yang ketakutan.
Ya Allah, jika Engkau telah menulis aku di sisi-Mu di dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau tertolak atau sempit rezeki, maka hapuskanlah, wahai Allah, dengan anugrah-Mu, dari Ummul Kitab akan celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezeki, dan tetapkanlah aku di sisi-Mu, dalam Ummul Kitab, sebagai orang yang beruntung, luas rezeki dan memperoleh taufik dalam melakukan kebajikan.
Sunguh Engkau telah berfirman dan firman-Mu pasti benar, di dalam Kitab Suci-Mu yang telah Engkau turunkan dengan lisan nabi-Mu yang terutus: “Allah menghapus apa yang dikehendaki dan menetapkan apa yang dikehendaki-Nya dan di sisi Allah terdapat Ummul Kitab.”
Wahai Tuhanku, demi keagungan yang tampak di malam pertengahan bulan Sya’ban nan mulia, saat dipisahkan (dijelaskan, dirinci) segala urusan yang ditetapkan dan yang dihapuskan, hapuskanlah dariku bencana, baik yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui.
Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, demi Rahmat-Mu wahai Tuhan Yang Maha Mengasihi.
Semoga Allah melimpahkan solawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat beliau. Amin