Palangka Raya Dikepung Banjir

Redaksi

PALANGKA RAYA/Corong Nusantara- Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kota Palangka Raya dan sekitarnya sejak pagi hingga sore pada Selasa (19/4/2022), membuat sejumlah wilayah permukiman warga terendam.
Sejumlah wilayah di Kota Cantik yang merupakan langganan banjir, terendam dengan ketinggian bervariasi hingga mencapai 20-30 cm. Seperti permukiman warga di Jalan Garuda, Yos Sudarso, Tjilik Riwut Km 2,5, Menteng/Temanggung Tilung, Raden Saleh, G Obos, dr Murjani, Jalan Lawu dan lainnya.
Luapan air banjir tersebut kemungkinan besar disebabkan kondisi drainase yang tidak berfungsi maksimal, sehingga saat turun hujan deras tak mampu menampung debit air yang besar.
Dedy Indarto ST, Ketua RT 06 RW VIII Kelurahan Menteng, mengatakan, wilayah tempat tinggalnya kerapkali terendam banjir jika habis diguyur hujan deras. Bahkan juga merendam jalan hingga setinggi betis orang dewasa.
Menurut Dedy, debit air hujan yang tinggi membuat drainase tidak mampu mengalirkan air hingga keluar wilayah permukiman warga. Dalam artian masih banyak hambatan misalnya drainase buntu, gorong-gorong buntu atau terlalu kecil.
Selain itu, lanjutnya, juga banyak tumbuhan permukaan air yang juga menghambat air mengalir, perumahan/developer yang masih banyak tidak mau membuat drainase dari perumahannya.
Jaya, warga Jalan Temanggung Tilung XV, mengatakan, halaman rumahnya terendam banjir dengan ketinggian mencapai betis orang dewasa. Menurut dia, kondisi drainase di lingkungan tempat tinggalnya sangat tidak memadai. Jika diguyur hujan deras, meski hanya 1 jam, maka akan langsung meluap.
Untuk itu dirinya sangat mengharapkan perhatian dari pemerintah agar bisa mengatasi permasalahan banjir di wilayah permukiman mereka tersebut.
Drainase Mampet
Sementara itu, kemacetan terjadi di Jalan Tjilik Riwut Km 2,5,tepatnya di alat pemberi isyarat lalu lintas (Apill) Garuda-Tjilik Riwut, Palangka Raya, sebab ada genangan air hingga sedalam 20 centimeter sekitar 100 meter.
Genangan air menyebabkan kemacetan sepanjang 500 meter saat hujan terjadi. Genangan diduga disebabkan kurang lancarnya aliran air dari drainase di kawasan tersebut. Saat hujan terjadi, sejumlah petugas tampak tengah memperbaiki saluran drainase yang diduga tidak berfungsi dengan baik.
Mencegah terjadinya kemacetan semakin panjang, Satlantas Polresta Palangka Raya turut terjun ke lokasi untuk melakukan pengaturan arus lalu lintas. Sekitar 30 menit kemudian, kemacetan akhirnya berhasil diurai seiring surutnya genagan air karena intensitas hujan menurun.
Bintara Unit Turjawali Satlantas Polresta Palangka Raya, Aipda Apriansyah, mengatakan setelah mendengar informasi adanya kemacetan di Apill Garuda-Tjilik Riwut Km 2,5, pihaknya dari Pos Polisi Bundaran Besar segera bergerak ke lokasi.
“Kita terjunkan empat personel untuk mengurai kemacetan karena genangan air,” jelasnya. jkh/fwa

Also Read

Tags