Pembangunan di Kalteng Dinilai Belum Merata

Redaksi

Iber: Polemik Jalan Palangka-Gumas Contoh Ketimpangan Pembangunan

PALANGKA RAYA/Corong Nusantara – Ketua Umum APP Gerakan Mandau Telawang Pancasila (GMTPS) Kalteng Iber H Nahason menilai pembangunan di Kalteng saat ini tidak merata. Dirinya menyebut wilayah tengah dan timur, terkesan kurang difokuskan ketimbang wilayah Barat.

“Memang kami lihat sejak periode awal pemerintahan provinsi saat ini, seperti contohnya jalan Palangka-Gumas hingga Puruk Cahu saja terkesan tidak terlalu dioptimalkan,” ujarnya kepada Tabengan, Kamis (21/7/2022). Ditambahkannya hal lain yang menjadi sorotan seperti program pembangunan dimasa sebelumnya ketika Teras Narang menjabat, yaitu pembangunan rel kereta api angkutan batu bara dan sawit, yang tidak disetujui oleh pemerintahan saat ini.

Apalagi, ucapnya, program sebenarnya sudah dilelang sejak pemerintahan sebelumnya, yang akhirnya malah ditolak pada periode saat ini. Bahkan skemanya sudah ditentukan dan jelas, sehingga muncullah Perda No 7 Tahun 2012 terkait jalan Khusus untuk Angkutan PBS.

Iber menilai, penolakan itu menunjukkan tidak adanya keinginan dalam membangun Kalteng secara utuh, yang mana banyak berpihak pada wilayah  barat. Lalu contoh lainnya seperti Pelabuhan Batanjung di Kapuas yang sejak awal, terindikasi tidak ditangani secara optimal oleh provinsi.

Padahal pelabuhan tersebut sangat menunjang Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta memudahkan pengusaha dalam urusan cost, karena tidak melalui pelabuhan di Banjarmasin. Terkait adanya indikasi ketimpangan tersebut, tentunya bisa saja ada tujuan terkait pemekaran provinsi.

Baca Juga :  Bupati Lamandau Tinjau Peningkatan Jalan Perigi-Beruta

“Saya selaku Ketua Umum DPP APP GMTPS Kalteng, menolak dengan tegas pemekaran provinsi, karena menghambat pembangunan di wilayah yang ditinggalkan,” tegas mantan Anggota DPRD Provinsi Kalteng tersebut.

Terkait itu dirinya sangat menyayangkan, apabila ada indikasi pembangunan hanya berat ke wilayah Barat. Hal itu wajar, karena gubernur itu milik seluruh masyarakat Kalteng, bukan hanya milik bagian barat saja.drn

Also Read

Tags