10 Penyakit Serius yang Mengintai Ibu Hamil: Identifikasi dan Pencegahannya

Redaksi

10 Penyakit Serius yang Mengintai Ibu Hamil

Corong Nusantara – Mengalami perubahan bentuk tubuh serta fluktuasi hormon, menjadikan ibu hamil lebih rentan terhadap berbagai penyakit. Ditambah lagi, sistem kekebalan tubuh ibu hamil bekerja ekstra keras untuk melindungi dirinya dan sang janin yang ada dalam rahim. Artikel ini akan mengulas berbagai penyakit yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil serta langkah-langkah pencegahannya.

Menangkap Jejak Penyakit pada Ibu Hamil

Sebelum kita menggali lebih dalam mengenai berbagai macam penyakit yang dapat mengancam ibu hamil, penting untuk memahami bahwa menjaga kesehatan tubuh adalah hal yang mutlak bagi calon ibu. Beberapa penyakit memiliki potensi bahaya besar bagi ibu dan janin. Terkadang gejala penyakit tersebut mungkin tampak sepele, namun sebenarnya dapat menjadi pertanda munculnya penyakit serius.

Karena itulah, penting untuk mengenali penyakit berbahaya pada ibu hamil agar tindakan pencegahan dapat dilakukan sesegera mungkin, atau penanganan medis dapat diambil dengan cepat jika gejala penyakit muncul.

Inilah berbagai penyakit pada ibu hamil yang perlu diwaspadai:

1. TORCH

Salah satu penyakit yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil adalah TORCH. Tes TORCH digunakan untuk mendeteksi toksoplasmosis, infeksi lain (Other infection), rubella, cytomegalovirus, dan herpes simplex.

Apabila ibu hamil terinfeksi penyakit TORCH, risiko berbagai gangguan pada janin dapat meningkat, termasuk kerusakan pada sistem saraf pusat, gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, kelainan mental, masalah tiroid, dan gangguan sistem kekebalan tubuh.

2. Hepatitis B

Hepatitis B juga merupakan penyakit yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil. Meskipun demikian, umumnya janin dalam kandungan tidak terpengaruh oleh virus hepatitis yang ada dalam tubuh ibu selama kehamilan.

Baca Juga :  Ibu Hamil Bersama Bayinya Meninggal Setelah Rusia Serang Rumah Sakit Bersalin Mariupol Ukraina

Namun, ada kemungkinan risiko tertentu meningkat saat persalinan, seperti kemungkinan bayi lahir prematur, berat badan bayi lahir rendah, atau kelainan anatomi dan fungsi tubuh bayi.

3. Anemia

Anemia adalah penyakit lain yang sering dialami oleh ibu hamil. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan kelahiran prematur, berat badan bayi lahir rendah, bahkan cacat bawaan. Ibu hamil yang sering mengalami anemia umumnya adalah mereka yang memiliki kehamilan kembar, pola makan yang tidak sehat, dan sering mengalami mual di pagi hari.

Selama masa kehamilan, kebutuhan darah meningkat untuk mendukung pertumbuhan janin. Namun, jika tubuh ibu hamil tidak dapat memproduksi cukup hemoglobin, kondisi ini dapat menyebabkan anemia. Gejala yang mungkin muncul termasuk rasa lelah berlebihan, kesulitan berkonsentrasi, pusing, sesak napas, dan kulit pucat.

4. Keputihan

Keputihan merupakan masalah umum yang sering terjadi pada ibu hamil. Jumlah keputihan dapat meningkat selama masa kehamilan, karena memiliki peran penting dalam melindungi rahim dan vagina dari infeksi. Proses ini juga membuat leher rahim (serviks) dan dinding vagina menjadi lebih lembut.

Pada tahap akhir kehamilan, jumlah keputihan bisa semakin bertambah dan mungkin juga terdapat bercak darah. Ini merupakan pertanda bahwa tubuh sedang mempersiapkan proses persalinan.

Jika terjadi perubahan warna, bau, atau nyeri di sekitar area vagina yang tidak biasa, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

Baca Juga :  Ibu Hamil Yang Terinfeksi Monkeypox Disarankan Untuk Operasi Caesar

5. Perdarahan

Saat memasuki trimester pertama kehamilan, risiko terjadinya perdarahan juga meningkat. Meskipun demikian, tidak semua perdarahan selama masa kehamilan berarti berbahaya. Beberapa perdarahan terjadi karena implantasi sel telur yang telah dibuahi pada dinding rahim atau setelah aktivitas seksual yang agresif.

Perdarahan menjadi lebih berisiko jika diikuti dengan kram dan nyeri perut yang hebat. Selain itu, kehamilan ektopik atau pertumbuhan janin di luar rahim juga bisa menjadi penyebab perdarahan. Apabila Anda merasa ragu mengenai perdarahan yang dialami, segera konsultasikan ke dokter kandungan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

6. Plasenta Previa

Plasenta previa adalah kondisi di mana plasenta berada di bagian bawah rahim, sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir. Hal ini dapat menyebabkan perdarahan yang berlebihan atau perdarahan dari bagian bawah rahim. Jika perdarahan tidak berhenti, proses persalinan melalui operasi caesar mungkin diperlukan.

7. Diabetes Gestasional

Diabetes gestasional merupakan penyakit yang sering dialami oleh ibu hamil. Bahkan, diabetes gestasional dapat terjadi pada wanita yang sebelumnya belum pernah didiagnosis diabetes.

Penyebab pasti diabetes gestasional masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi faktor perubahan hormon umumnya dianggap sebagai pemicunya. Gejala diabetes gestasional biasanya menghilang setelah melahirkan.

8. Candidiasis

Candidiasis adalah penyakit yang timbul akibat perubahan hormon pada ibu hamil. Infeksi ini disebabkan oleh jamur Candida. Penting untuk diingat bahwa manusia memiliki jamur dan bakteri dalam jumlah tertentu di kulit, yang umumnya tidak membahayakan.

Baca Juga :  Ibu Hamil Bersama Bayinya Meninggal Setelah Rusia Serang Rumah Sakit Bersalin Mariupol Ukraina

Namun, ketika pertumbuhan jamur dan bakteri ini tidak terkendali, dapat menyebabkan infeksi. Salah satu contohnya adalah candidiasis vulvovaginal, yaitu infeksi candidiasis yang terjadi di organ genital wanita.

9. Sakit Punggung

Berkembangnya usia kehamilan seiring dengan pertumbuhan janin dapat memberikan tekanan pada punggung dan panggul. Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit pada daerah tersebut. Meskipun begitu, sakit punggung pada ibu hamil umumnya merupakan hal yang normal terjadi karena ligamen yang menghubungkan tulang-tulang menjadi lebih lunak dan elastis guna mempersiapkan proses persalinan.

10. Sembelit

Penyakit terakhir yang umumnya dialami oleh ibu hamil, terutama pada trimester pertama, adalah sembelit. Perubahan hormon menjadi salah satu penyebabnya, namun sembelit juga dapat dipengaruhi oleh pola makan yang kurang serat.

Apabila sembelit tidak ditangani dengan cepat, bisa menyebabkan berkembangnya ambeien, yaitu kondisi di mana pembuluh darah di sekitar anus membengkak.

Kesimpulan

Di akhir artikel, dapat disimpulkan bahwa untuk mencegah berbagai penyakit yang mungkin mengintai ibu hamil, langkah pertama yang harus diambil adalah menjaga kesehatan secara menyeluruh dan menjalani pemeriksaan kehamilan secara rutin. Apabila ditemukan masalah atau gejala yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi yang terjadi. Dengan demikian, calon ibu dapat menjalani masa kehamilan dengan lebih nyaman dan aman bagi dirinya serta janin yang sedang tumbuh dalam rahim.

Also Read