PULANG PISAU/Corong Nusantara– Kabar mengejutkan datang dari Kabupaten Pulang Pisau. Sepasang suami istri asal Kecamatan Pandih Batu, positif terpapar human immunodeficiency virus (HIV). Suami berusia 42 tahun dan istrinya usia 45 tahun.
Menurut dr Adrianus Nyoman, Kepala Puskesmas Tahai, Desa Tahai, Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, kedua pasien teridentifikasi oleh Puskesmas setempat. Terpapar HIV sejak 2020 lalu dan telah mendapat rujukan ke Rumah Sakit (RS) Kapuas untuk dilakukan pengobatan.
Adrianus menjelaskan, pasutri ini juga telah melakukan tes HIV atau VCT (Voluntary Counseling and Testing), setelah diketahui keduanya positif terpapar HIV. Upaya penanganan yang dilakukan untuk pasien terpapar HIV ini, Puskesmas Tahai hanya bisa memberikan edukasi, seperti dengan menyarankan kepada pasien harus melakukan kontrol dan berobat secara rutin. Minum obat secara teratur, dan menjaga diri agar tidak berhubungan, jika masih terjangkit penyakit tersebut.
Adrianus mengakui, dalam proses penanganan pasien terpapar HIV ada kendala yang dihadapi, seperti sulit ditemui dikarenakan pasien merasa malu akibat penyakit yang menimpanya. Padahal, pasutri ini hanya baru mengidap HIV, belum sampai ke AIDS.
Menurut Andrianus, hanya keluhan yang dirasakan karena daya imunitas tubuh menurun. Berbeda apabila pasien telah terpapar AIDS yang bisa berujung sampai kematian.
Meskipun HIV sulit untuk disembuhkan, terang dia, namun dengan cara melakukan pengobatan rutin dan tetap berusaha menjaga kesehatan tubuh. Menerapkan pola hidup sehat seperti berolahraga setidaknya bisa menjalani hidup seperti biasanya, dan tidak berhubungan intim yang kurang sehat.
Adrianus menjelaskan, penyakit HIV ini sama hal dengan Hepatitis B, keduanya merupakan panyakit yang disebabkan oleh virus. Akibatnya, mengganggu kekebalan tubuh hingga mengalami kerusakan, sehingga perlu adanya penanganan dari tim medis. Penyakit ini bisa menimbulkan risiko komplikasi yang lebih buruk, jika tidak diobati.
Penyakit HIV bisa mengakibatkan komplikasi infeksi paru-paru akibat adanya jamur, pencernaan, dan juga kesehatan kulit. Selain itu, risiko yang muncul seperti kanker hati, kanker limfoma, kanker serviks, serta kanker anus, dan juga kesehatan pada mata, sehingga sangat penting mencegahnya agar tidak terjadi penularan.
Adrianus mengungkapkan, kasus penyakit ini juga sebelumnya telah merenggut satu korban jiwa meninggal dunia pada 2021. Pasien tersebut merupakan salah satu warga dari Kecamatan Maliku. Perlu adanya kesadaran masyarakat bisa menerapkan perilaku hidup sehat agar terhindar dari penyakit yang berbahaya ini.
Adrianus berharap, penyebaran penyakit HIV, khususnya yang ada di wilayah Kecamatan Maliku, bisa dicegah. Ke depan, pihak dari Puskesmas Tahai juga berencana melakukan edukasi lebih lanjut ke setiap sekolah-sekolah, terkait penyakit menular akibat hubungan seksual karena sangat rentan terhadap generasi muda. c-mye