Daerah  

Agustiar Sabran Ajak Masyarakat Kalteng Optimis di 2022

*Proaktif dan Berkontribusi bagi Pembangunan

PALANGKA RAYA/Corong Nusantara – Anggota DPR RI Dapil Kalteng Agustiar Sabran mengimbau masyarakat di wilayah itu, memasuki 2022 ini untuk tetap optimis serta positif. Dirinya mengajak masyarakat meningkatkan rasa optimisme serta terus berkreativitas, dalam upaya berkembang serta optimal.

“Menghadapi 2022 ini rasa optimis harus dipupuk, apalagi dimasa-masa pandemi yang belum berakhir hingga saat ini. Mari bersama-sama berperan positif dan aktif berkontribusi bagi pembangunan daerah kita, ” ujarnya kepada awak media, belum lama ini.

Intinya, ujar dia, 2022 ini mesti dihadapi dan dijalani dengan penuh percaya diri, serta tetap berharap secara positif kedepannya. Bahkan yang paling penting nantinya, adalah memaksimalkan Sumber Daya Manusia (SDM). Kondisi ini tentunya menjadi suatu tantangan bagi negara dan pihak-pihak terkait, agar menjadikan kualitas masyarakatnya yang mumpuni serta memiliki daya saing.

“Persoalan pandemi Covid-19 jangan sampai jadi penghalang kita untuk terus maju dalam mengoptimalkan berbagai lini, seperti pendidikan hingga peningkatan SDMnya menjadi lebih baik lagi,” pesan Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng tersebut.

Ouputnya nanti, melalui pembangunan secara baik yang dilaksanakan, tentunya mampu menghasilkan masyarakat handal serta juga optimalnya berbagai sektor penting di provinsi tersebut. Selain itu pria murah senyum itu juga mengajak masyarakat Kalteng, beradaptasi serta memanfaatkan segala optimalisasi teknologi digital serta informasi maju saat ini. Melalui itu, SDM nya juga akan menjadi lebih update serta berdampak tingginya kreativitas, yang mengarah pada meningkatnya lini ekonomi hingga kesejahteraan masyarakat.

Namun secara keseluruhan, ucap dia, update serta pemanfaatan teknologi informasi serta modernisasi saat ini dinilai sangat baik. Akan tetapi yang harus diperhatikan, jangan sampai kemajuan teknologi semacam itu malah membuat generasi muda melupakan sisi norma sosial, kebudayaan, pengetahuan dan lainnya.

“Kalau tidak berhati-hati dengan perkembangan zaman dan teknologi saat ini, bisa saja berpotensi kurangnya rasa cinta terhadap budaya sendiri, hilangnya kekeluargaan, rasa kerjasama dan hal-hal positif lainnya, ” himbaunya. Maka untuk Itu dirinya juga mengajak masyarakat tetap berperan aktif melestarikan kebudayaan asli daerah, dalam upaya mencegah terjadinya pergeseran budaya serta tradisi.drn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *