Anak Gemuk Bebas Stunting

Redaksi

Anak Gemuk Bebas Stunting? Dokter Tan: Pemahaman Yang Salah, Stunting Tak Dilihat Dari Berat Badan

Corong Nusantara – Masyarakat kita masih beranggapan jika anak yang stunting itu memiliki tubuh kurus.

Lalu, benarkah anak gemuk sudah pasti bebas dan stunting?

Terkait hal ini Dokter ahli gizi masyarakat DR. dr. Tan Shot Yen, M.Hum berikan tanggapan.

“Artinya pemahaman stuntingnya salah. Stunting itu tidak dilihat dari berat badan,” ungkapnya pada acara Vodcast : Waktu Indonesia Berencana (WIB) pada kanal YouTube BKKBN Official, Senin (22/5/2023).

Jadi stunting itu adalah gangguan gizi kronik.

Ada gangguan gizi kronik yang terjadi sejak ibu mengandung, rentangnya sampai usia 2 tahun.

“Kalau dalam waktu dua tahun, yang ditandai dengan tinggi badan menurut usia itu berada di kurva merah ke bawah,” paparnya lagi.

Stunting kata dr Tan tidak bergantung dengan berat badan.

Ia pun mengingatkan kesalahpahaman yang sering terjadi.

Karena beranggapan gemuk bebas dari stunting, ibu memberikan anak dengan makanan penuh gula, garam dan lemak.

“Karena ibunya salah paham, dia kira anak dihajar gula, teh kemasan, puding segala macam. Anaknya ingin makan junkfood, keju, segala macam yang penting anak mau makan dan gemuk,” tegasnya.

Ujung-ujungnya target tinggi anak sesuai umur tidak tercapai.

Dr Tan pun menegaskan jika untuk membuat anak tinggi dan bebas stunting, tidak hanya sekadar berat badan anak tercapai.

Baca Juga :  Legislator ajak perempuan berikan ASI eksklusif untuk cegah stunting

Tetapi perlu memerhatikan kecukupan gizi mikro

“Jadi bukan cuma karbohidrat, protein dan lemak. Tetapi juga gizi mikro seperti zat besi, kalsium, zinc, itu semua harus berada dalam makanan dia,” papar dr Tan.

“Tumbuh itu ke atas, bukan kesamping,” pungkasnya.

Also Read