Daerah  

Covid 19 Melonjak IDI Anjurkan Tes PCR

PALANGKA RAYA/Corong Nusantara-Konfirmasi positif virus corona (Covid-19) di beberapa provinsi  di Indonesia seperti DKI Jakarta kembali mengalami peningkatan. Organisasi profesi kesehatan, Ikatan Dokter Indonesia mewanti-wanti agar lonjakan kasus tidak terus terjadi dan mengantisipasi di daerah lain tidak ada peningkatan dengan mengeluarkan sejumlah rekomendasi kepada pemerintah.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui sekretaris dr Tagor Sibarani menyampaikan, adanya peningkatan kasus Covid-19 dari varian Omicron membuat IDI mengeluarkan beberapa anjuran, pertama agar ada penundaan bebas masker di lapangan terbuka, menjaga jarak dan tetap menjalankan Protokol kesehatan (Prokes) seperti sebelumnya,

“Dengan adanya peningkatan-peningkatan kasus baik ISPA, Pneumonia, kasus positif Covid-19 sudah meningkat sehingga dianjurkan lagi pemberlakuan tes PCR minimal tes Antigen untuk pemberangkatan pengguna transportasi udara,” kata Tagor, Kamis (23/6/2022).

Kemudian, IDI juga menganjurkan tingkatkan kembali kegiatan tracing dan testing, melakukan edukasi secara masif dan terus menerus tentang upaya pencegahan karena pandemi belum berakhir ditengah masyarakat yang sudah jenuh dengan pandemi.

Menghimbau kepada para pemangku kebijakan, gubernur dan bupati untuk melakukan berbagai upaya meningkatkan cakupan vaksinasi booster, lakukan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). IDI Kalteng juga sudah menerima rekomendasi dari IDI pusat, selanjutnya akan diteruskan ke IDI wilayah kabupaten dan kota di Kalteng.

Naiknya jumlah kasus dicurigai karena varian baru BA.4 dan BA.5 yang menjadi varian of concern sudah mulai menyebar dan penularannya mendominasi. Namun tingkat keparahan, cara penularan, gejalanya hampir sama saja dan tidak ada perbedaan signifikan. Yang membedakan varian baru ini lebih serius menyerang orang Lanjut usia (Lansia), orang yang memiliki komorbid seperti hipertensi, diabetes melitus kemudian anak-anak.

“Tapi memang disebutkan terutama orang-orang yang tidak mendapatkan vaksinasi, itu yang masih tertinggi tertularnya. Hal itu sebagai dasar IDI mengeluarkan anjuran ke pemerintah supaya kembali menerapkan protokol kesehatan, peningkatan tes antigen,” imbuh Tagor.

Awalnya IDI mendukung pemerintah dalam melonggarkan Prokes bahkan mengharapkan menurunkan status dari pandemi menjadi endemi karena jumlah kasusnya turun drastis dan tidak ada peningkatan secara signifikan. Selain itu di masyarakat juga ada keliru dalam memahami pelonggaran prokes tersebut, seharusnya boleh lepas masker dan tetap menjaga jarak. yml

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *