PALANGKA RAYA/Corong Nusantara-Tim sepakbola putri Kalteng turun ke jalan, dalam rangka menggalang dana untuk kebutuhan keberangkatan ke Tangerang, Banten dalam rangka mengikuti pertandingan melawan Tim Nasional (Timnas) putri Indonesia. Sekaligus sebagai ajang uji tanding dalam rangka menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX, 2021 Papua.
Manajer tim Kalteng Putri Budi Yantoro menyampaikan, aksi turun ke jalan ini untuk menggalang dana dalam rangka menghadiri undangan Gerakan Sepakbola Putri Indonesia (GSPI) untuk menggelar pertandingan melawan Timnas sepakbola putri Indonesia pada 6 Maret. Pertandingan ini juga berkaitan dalam rangka hari sepakbola putri internasional pada 8 Maret.
“Karena kami itu kesulitan dana sehingga tim pelatih rapat, kami turun ke jalan saja minta sumbangan. Bukan tujuannya untuk mendiskreditkan atau memojokan siapapun, ini murni ikhlas mencari donatur sukarela masyarakat yang melintas di jalan Bundaran Besar yang peduli, tidak pun tidak apa-apa, untuk kami bisa berangkat memenuhi undangan,” kata Budi, Senin (22/2).
Dalam menggalang dana tersebut, mereka bekerja sama dengan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Palangka Raya. Pihaknya mengajukan ijin dan mulai turun ke jalan. Aksi ini berlangsung sampai Kamis (25/2). Setelah itu dievaluasi lagi dan seandainya masih kurang, akan turun ke jalan lagi.
Tetapi disamping itu juga, lanjut Budi, mereka minta bantuan sumbangan sukarela kepada tokoh, pemerhati dan sahabat penggiat sepakbola di Kalteng. Anggaran yang terkumpul nanti murni untuk keberangkatan dan pulang serta akomodasi dan konsumsi selama mengikuti pertandingan itu sekitar 25-27 orang, kurang lebih Rp50 jutaan. Jika sudah cukup terkumpul sesuai kebutuhan, maka penggalangan ini dihentikan.
Tim sepakbola Putri ini sebelumnya sudah mengukir prestasi sekaligus membuat sejarah, pertama kalinya lolos ke PON dari wilayah 4 zona Kalimantan. Selepas pra PON itu, kemudian istirahat beberapa waktu dan para pemain kembali menggelar latihan 5 kali dalam Seminggu. Setiap hari ada kegiatan latihan dengan menggunakan anggaran mandiri baik uang makan, minum dicari sendiri dan tidak ada bantuan sama sekali.
“Selama ini hanya dana pribadi saja. bantuan yang ada di beberapa pihak sudah digunakan untuk kebutuhan latihan seperti bola dan kaos tim. Tim sepakbola putri ini sudah latihan semenjak lolos babak kualifikasi PON XX,” imbuh Budi.
Menurut Budi penggalangan dana di jalan ini bisa saja terus berlanjut, mengantisipasi apabila tidak diberangkatkan ke PON XX. Kalau memang kami tidak dibantu berangkat ke PON, sudah memiliki tekad walaupun naik kapal laut tidak jadi masalah yang penting bisa berangkat ke Papua. Tim pelatih dan manajer ikhlas berjuang demi prestasi dan mengharumkan nama Kalteng dan ini murni karena suka olahraga sepakbola. yml