Nunggak Gaji, Kalteng Putra Tidak Bisa Main

*APPSI Tunggu Aduan Pelatih

PALANGKA RAYA/Corong Nusantara- Selain menunggak gaji mantan pemainnya di Liga 1, 2019, Kalteng Putra juga dikabarkan masih menunggak gaji pelatih, asisten pelatih, kitman dan dokter tim. Gaji yang belum dibayarkan kurang lebih 2 bulan. Salah satu mantan asisten pelatih yang tidak mau disebutkan namanya mengaku, sudah mengadukan tunggakan tersebut ke Asosiasi Pelatih Profesional Seluruh Indonesia (APPSI).

Ketua APPSI Yeyen Tumena ketika dihubungi via telepon, Senin (20/9), menyampaikan, mekanisme ketika ada aduan dari pelatih klub Liga 1 maupun 2 yang menunggak gaji pelatih, setelah mendapatkan pengaduan secara tertulis selanjutnya menyurati klub, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan LIB.

“Kami dengan Kalteng Putra sejauh ini pelatih lokalnya belum mengirimkan aduan, bahwa mereka mengalami keterlambatan soal gaji dan belum melaporkan ke kami, sehingga kami belum bisa bergerak lebih jauh terkait itu karena yang bersangkutan saja merasa tidak ada masalah,” kata Yeyen.

Mantan pemain Tim Nasional (Timnas) Sepakbola Indonesia bernama lengkap Yeyen Tumena Chaniago ini menambahkan, apabila ada pengaduan dari pelatih lokal Kalteng Putra yang merasa gajinya belum dibayarkan sehingga merasa dirugikan, apabila melakukan aduannya masuk ke APPSI sesuai dengan prosedur yang ada, maka dipastikan akan ditindaklanjuti.

Menurut Yeyen, APPSI itu wadahnya mengangkat harkat dan martabat pelatih lokal yaitu perlindungan, bahkan sampai melakukan pendampingan hukum secara gratis melalui tim legal di APPSI. Mekanisme pengaduan pelatih yang mengalami masalah dengan klub, mengirimkan surat mandat ke APPSI mohon bantuan untuk diselesaikan dengan melampirkan surat kontrak karena surat kontrak itu sebagai dasar untuk bergerak.

Selanjutnya APPSI membuat surat kepada PSSI, LIB dan klub isinya meminta untuk dimediasi terkait tunggakan gaji pelatih, yang sudah dimediasi dan sudah selesai ini PSPS Riau dan PSMS Medan karena pelatih lokal bersama 2 asistennya pada Agustus lalu.

“Kalau Kalteng Putra itu  pelatih asing bukan pelatih lokal, kami APPSI saat sekarang belum menganggap pelatih asing itu anggota kami, karena di statutanya kami masih lokal, jadi saya belum bisa komentar soal Kalteng Putra,” imbuh pria yang bermain sebagai posisi defender semasa masih aktif.

Namun, Yeyen mengaku ada pelatih asing untuk fisik yang menghubunginya. Menurut Yeyen, apa yang terjadi di Kalteng Putra belum bisa ditindaklanjuti, ada beberapa penyebabnya. Pertama, tidak ada laporan dari pelatih lokalnya. Kedua, ada laporan tapi dari pelatih asing. Sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD ART), APPSI baru menaungi pelatih lokal bukan pelatih asing, sehingga belum bisa menanggapi kalau ada aduan pelatih asing.

Tidak Bisa Main

Terpisah, Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita menegaskan, klub yang masih menunggak gaji pemain tidak bisa bermain di Liga 2, 2021.

“Itu sudah aturan baku. Pokoknya, semua harus beres sebelum kick off,” kata Akhmad Hadian di Jakarta, Senin.

Menurut pria asal Jawa Barat tersebut, pihaknya terus berkomunikasi dengan tim-tim yang masih bermasalah soal gaji. APPI mencatat sampai 14 September 2021, Kalteng Putra masih menunggak gaji 26 pemain.

“Khusus untuk Kalteng Putra, mereka berjanji kepada PSSI, dan kami akan segera menyelesaikannya minggu ini, sebelum Liga 2 dimulai,” tutur Hadian.
Soal tunggakan gaji ini, Hadian mengaku bersyukur liga, baik itu Liga 1 dan 2, bergulir kembali. Dengan adanya kompetisi, klub mau tidak mau harus menuntaskan kewajiban mereka agar bisa terlibat di dalamnya.

“Kalau liga ini tidak bergulir, mungkin urusan gaji itu tak selesai-selesai,” ujar Hadian.

Liga 2 Indonesia 2021 direncanakan berlangsung 26 September-19 Desember 2021. Pendaftaran pemain untuk kompetisi ini ditetapkan sampai 10 Oktober 2021. Pada fase penyisihan grup Liga 2, yang bergulir dengan format double round robin, sebanyak 24 tim peserta dibagi ke dalam 4 grup. Setiap laga penyisihan grup akan dilaksanakan di wilayah yang berbeda.
Adapun 4 tim yang menjadi tuan rumah penyisihan grup, antara lain Sriwijaya FC (Grup A), Martapura Dewa United (Grup B), Persis (Grup C) dan Kalteng Putra (D).

Seluruh laga Grup A digelar di Stadion Jakabaring, Palembang, lalu Grup B di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta. Kemudian pertandingan Grup C berlangsung di Stadion Manahan, Solo, dan Grup D di Stadion Tuah Pahoe, Palangka Raya. tim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *