Outflow Terjadi Hampir di Seluruh Pasar Keuangan Asia

Redaksi

PALANGKA RAYA/Corong Nusantara – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kalimantan Tengah, Yura Djalins menanggapi terkait mengalirnya modal asing keluar dari pasar keuangan, yakni sebesar 7.34 triliun pada minggu ketiga Juni 2022.

Diungkapkannya, secara umum, peningkatan aliran keluar dana investor asing (outflow) terjadi hampir di seluruh pasar keuangan Asia.

Kondisi ini sebagai dampak kekhawatiran investor terhadap tingginya inflasi dan rencana kenaikan suku bunga Fed Fund Rate (FFR), dan di negara-negara Eropa yang mendorong pembalikan aliran dana dari negara berkembang ke negara maju.

“Dampak outflow secara langsung adalah pada penurunan harga saham dan nilai tukar karena penjualan saham dan SBN oleh investor asing. Namun dampaknya terbatas karena saat ini porsi investor di pasar saham dan SBN relatif terbatas,” jelas Yura, baru-baru ini.

Porsi asing pada saham saat ini, lanjut Yura, adalah sekitar 45persen, sementara pada SBN berada pada kisaran 16 persen.

Namun saat ini, Bank Indonesia secara konsisten terus berada di pasar guna menjaga stabilitas nilai tukar rupiah agar tetap sesuai dengan nilai fundamentalnya.

Yura mengakui, secara tidak langsung pelemahan nilai tukar akan berdampak pada kenaikan harga-harga yang bersumber dari impor (inflasi barang impor), yang kemudian ditransmisikan pada kenaikan harga di dalam negeri, termasuk di Kalimantan Tengah.

Baca Juga :  Transaksi Capai Rp 83,8 Triliun, Industri Kripto Diminta Taat Bayar Pajak

“Pada sisi lain, pelemahan nilai tukar menyebabkan eksportir menerima pendapatan yang lebih besar dalam rupiah untuk nilai dollar yang sama sehingga berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi dari sisi ekspor yang pada triwulan I berkontribusi sekitar 53persen pada PDRB Kalteng,” bebernya.dsn

 

Also Read

Tags