Corong Nusantara – D3 Labs, sebuah startup di bidang teknologi finansial, telah meluncurkan Enterprise Multi-currencies Financial System (EMFS) yang didukung oleh Seaseed, sebuah perusahaan platform sistem keuangan multi-mata uang. CEO D3 Labs, Chung Ying Lai, mengumumkan kemitraan perusahaan dengan bank-bank berlisensi untuk memanfaatkan EMFS guna membawa inovasi dalam dunia keuangan.
Dalam wawancara yang dilakukan pada Jumat (4/8/2023), Chung Ying Lai menjelaskan bahwa EMFS berbasis teknologi blockchain dan memiliki kemampuan untuk mengurangi biaya transaksi mata uang lokal maupun asing. Hal ini membuka peluang bagi perusahaan untuk mengalokasikan sumber daya dengan lebih strategis, mendorong pertumbuhan, serta merangsang inovasi dalam berbagai sektor.
“Keunggulan utama dari produk kami adalah penerapan teknologi blockchain yang memberikan jaminan atas keamanan dan transparansi dalam setiap transaksi,” ujar Yin Lai. “Selain itu, kami memungkinkan transaksi langsung dengan mata uang negara-negara di kawasan Asia Tenggara, mengeliminasi kebutuhan akan perantara tradisional dan menghasilkan operasional bisnis yang lebih efisien dan cepat.”
Salah satu tujuan utama dari pengembangan EMFS adalah untuk menyediakan alternatif yang lebih efisien dengan mengurangi biaya transfer dalam negeri menjadi nol. Selain itu, sistem ini juga memiliki potensi untuk menghemat biaya transaksi mata uang asing (FX spot) hingga 70 persen.
Seaseed, sebagai mitra pendukung EMFS, hadir sebagai penyedia platform sistem keuangan multi-mata uang. Dengan adanya dukungan dari Seaseed, EMFS memberdayakan bisnis-bisnis untuk mengoptimalkan aset digital mereka dan meraih transformasi yang lebih besar dalam operasional keuangan.
D3 Labs mencatat bahwa penerapan teknologi blockchain secara langsung berkontribusi pada pengurangan biaya dalam berbagai jenis transaksi. Transaksi dalam negeri, yang sebelumnya dikenai biaya hingga 4 persen oleh penyedia layanan, kini dapat dilakukan tanpa biaya tambahan.
“Kami juga berhasil mengurangi biaya transaksi mata uang asing hingga 70 persen, dihitung berdasarkan selisih antara nilai tengah dan biaya terkait, sambil mereduksi waktu penyelesaian dari dua hari kerja menjadi hampir seketika,” tambah Chung Ying Lai.