Kalteng Putra di-Deadline 10 Oktober 2021

*26 Pemain Desak Kalteng Putra Lunasi Tunggakan Gaji

*Sukadana: Belum Lunas Gaji Pemain Bisa Jadi Tuan Rumah

PALANGKA RAYA/Corong Nusantara– Klub Kalteng Putra dikabarkan masih menunggak gaji pemain yang tampil membela klub berjuluk Laskar Isen Mulang di Liga 1, 2019. Berdasarkan surat Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) nomor 0159/APPI-KP/IX/2020 yang ditujukan ke PSSI tertanggal  9 September 2021 sebanyak 26 orang pemain.

Salah satunya, Abdul Rahman Abanda. Ia meminta kepada pihak klub Kalteng Putra membayarkan sisa gaji mereka saat membela tim ini pada 2019. Bersama rekan-rekannya, sebetulnya sudah menghubungi pihak manajemen namun tidak ada tanggapan, sehingga memilih jalan lain dengan melaporkan kepada APPI.

“Kalau bisa sih harus bayar. Kasihan juga ikut kompetisi, terus ada masalah tunggakan. Tunggakan bukan baru setahun kan ini sudah termasuk lama. Saya sudah lama tidak menghubungi manajemen, saya sudah muak sih makanya kami serahkan ke APPI. Sekarang kami tunggu itikad baiknya Kalteng Putra, kalaupun gimana-gimana semoga pihak-pihak yang bisa memberikan kebijakan PSSI dan PT Liga ada tindakanlah untuk mereka,” kata Abanda, ketika dihubungi melalui telepon, Sabtu (18/9).

Abanda menyampaikan, tunggakan gaji mereka nominalnya berbeda-beda. Dari belasan hingga ratusan juta. Abanda menyebut khusus punya dia masih sekitar 1 bulan lebih yang belum dibayarkan. Pemain yang kini memperkuat klub Liga 1 Bhayangkara FC ini menegaskan, tunggakan tersebut hak yang harus dibayarkan karena itu merupakan gaji yang tertera di dalam surat kontrak.

Sementara itu, I Gede Sukadana merasa heran dengan Kalteng Putra. Sebab, klub yang diklaim masih memiliki tunggakan gaji kepada mantan pemainnya tersebut bisa menjadi tuan rumah Liga 2. Terpilihnya Kalteng Putra menimbulkan pertanyaan bagi Sukadana.

Pasalnya, gaji mantan para pemainnya belum tuntas, Sukadana sendiri tahu betul karena dia salah satu eks pemain sekaligus Kapten Tim Kalteng Putra musim 2019 yang haknya belum diberikan sepenuhnya. Sukadana menegaskan pihak Kalteng Putra harus membayar lunas tunggakan tersebut.

“Kuat juga ya, belum lunas sudah mau 3 tahun bisa tuan rumah. Anak-anak maunya lunas karena keputusan sidang NDRC pun harus dibayar lunas. Tidak ada sama sekali (kepastian dibayar), makanya kami kaget mengapa Kalteng Putra bisa menjadi tuan rumah,” imbuh Sukadana.

Dikutip dari berbagai media online PT Liga Indonesia Baru (LIB) melalui Akhmad Hadian Lukita telah mematok tenggat untuk Kalteng Putra, saat memberikan keterangan kepada awak media setelah laga pekan pertama Liga 1 2021 antara Bali United melawan Persik Kediri di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta, 27 Agustus 2021. Lukita juga memastikan akan mendiskualifikasi Kalteng Putra, serta tidak akan mencari klub pengganti.

“Kami sudah tahu dan sudah memberi peringatan, deadline-nya tanggal 10 Oktober dan Kalteng Putra siap menyelesaikannya. Kalau tidak tentu tidak boleh main, tidak ada pengganti,” tandasnya. tim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *