PANGKALAN BUN.Corong Nusantara – Tingginya intensitas curah hujan yang terjadi pada hari Rabu (29/6/2022) mengakibatkan 5 dari 6 Kecamatan yang ada di Kabupaten Kotawaringin Barat dikepung banjir, derasnya air banjir juga mengakibatkan akses jalan terganggu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Barat Syahruni mengatakan, 5 Kecamatan yang kini terdampak banjir akibat meluapnya air sungai yakni Kecamatan Pangkalan Lada, Pangkalan Banteng, Arut Utara, Arut Selatan dan Kecamatan Kotawaringin Lama.
“Banjir yang terjadi saat ini bukan saja merendam pemukiman warga, juga menggerus akses jalan, seperti yang terjadi di desa Pandu Sanjaya Kecamatan Pangkalan Lada, Jalan milik PT Korintiga Hutani tepatnya di km 25 dan jalan poros di desa Semanggang Kecamatan Pangkalan Banteng dan Jalan penghubung Kecamatan Kotawaringin Lama-Pangkalan Bun km 30 , sehingga saat ini di ruas jalan Semanggang maupun di Kecamatan Kotawaringin Lama terjadi antrean panjang kendaraan,” ujar Syahruni, Kamis (30/6/2022).
Syahruni juga merincikan secara detail, banjir yang melanda Kecamatan Arut Selatan terjadi di RT. 017 Kelurahan Sidorejo yang meliputi Gang Keong 3 unit rumah 4 dengan Kondisi terkini 1 unit rumah masih terendam ± 35 cm, selain itu jalan pun tergenang 100 M. Untuk Gang siput ada 7 Unit rumah dengan 12 pintu Barakan. Gang Bekicot 2 unit rumah
“Untuk Kecamatan Arut Utara, rumah warga yang terdampak banjir masih dalam pendataan, namun banjir terjadi di Kelurahan Pangkut,” ujar Syahruni.
Sementara itu di Kecamatan Pangkalan Lada lanjut Syahruni, banjir terjadi di Jalan Ahmad Yani km 40, banjir juga merendam pemukiman warga di desa Pandu Sanjaya yang meliputi RT.04, RT. 21, dan RT. 22. Dan banjir menerjang jembatan penghubung antar RT 4 dan RT 22 desa Pandu Sanjaya.
Kecamatan Pangkalan Banteng, banjir menerjang desa Sungai Hijau meliputi Dusun I, antara lain ada 5 Rt yakni RT. 06, RT. 07, RT. 09, RT. 010 dan RT. 011. Di dusun II terjadi di RT 01, yakni putusnya akses Jalan Aspec penghubung di jembatan Km 24, hal ini juga menghambat jalur pengguna jalan menuju Kecamatan Arut Utara.
“Banjir yang terjadi di Kecamatan Pangkalan Banteng juga menggangu Akses Jalan lintas di jembatan A’liong, karena ini merupakan jalan poros sehingga terjadi antrian yang panjang, mengingat petugas melakukan sistem buka tutup agar pengguna kendaraan masih bisa melintas secara bergantian,” Imbuh Syahruni.
Menurutnya, penyebab banjir di 5 Kecamatan se Kobar karena telah terjadi hujan dengan intensitas sedang dan tinggi beberapa hari terakhir/ Hidrometeorologi atau cuaca ekstrim, hal itu menyebabkan terjadinya peningkatan DAS Arut dan DAS Lamandau, sehingga meluap ke areal akses Jalan, jembatan, lingkungan pemukiman warga, sawah dan perkebunan di beberapa wilayah terdampak Kabupaten Kotawaringin Barat.c-uli