Daerah  

Petani Keluhkan Sulit Tanam Padi di Lahan Food Estate

PALANGKA RAYA/Corong Nusantara – Pada tahun 2020 lalu, Pemerintah Pusat telah mencanangkan program food estate atau lumbung pangan merupakan upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Tujuannya, mengantisipasi krisis pangan akibat dampak pandemi Covid-19, yang hingga kini masih berlangsung.

Sebagai salah satu wilayah yang dijadikan lokasi program food estate adalah Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis), khususnya untuk jenis tanaman padi. Namun, sebagian petani di lokasi tersebut mengaku kesulitan menanam padi, khususnya jenis padi IP 300.

Hal ini diungkapkan Kepala Desa Tahai Jaya, Jasimin mewakili petani di desanya ketika kegiatan kunjungan kerja Senator DPD RI Agustin Teras Narang melalui daring, Jumat (29/1/2021) siang.

Menurut Kades Tahai Jaya, Jasimin, lahan di desanya yang masuk kawasan food estate seluas 490 hektare, khusus untuk tanaman padi. Untuk musim tanam sekarang yang berbarengan dengan program food estate telah panen untuk padi IP 300, tetapi hasil panen tak sesuai yang diharapkan.

“Barangkali perlu evaluasi kembali. Contohnya, saya menaman padi jenis IP300 luas 5,5 ha hanya bisa panen 4 sak. Salah satu alasan kemungkinan kondisi tanah yang belum siap untuk padi IP 300, dan dukungan pemerintah juga harus maksimal,” ungkap Jasimin.

Dipaparkannya, kendala yang dialami tidak hanya soal tanah saja, melainkan banyak masalah yang lain, di antaranya penyakit hama, keterlambatan pupuk, infrastruktur jalan tani dan lainnya, sehingga benar-benar memerlukan kesiapan yang lebih matang agar hasil panen ke depan jauh lebih baik.

Jasimin berharap kendala-kendala ini ke depan dapat teratasi melalui program food estate yang sedang berjalan sekarang ini. Terlebih, hasil panen padi para petani bisa berkali lipat dari sebelumnya.

Menanggapi persoalan itu, Teras mengaku telah mendapat informasi berkenaan dengan pelaksanaan program food estate di wilayah setempat. Teras berjanji akan berkoordinasi, baik dengan Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian.

“Saya sudah bisa menangkap beberapa hal yang penting. Nanti, saya akan berdialog dengan pemerintah kabupaten dan provinsi. Kemudian nanti saya juga akan sampaikan kepada Menteri Pertanian terkait masalah-masalah yang dialami petani selama ini,” ujarnya.

Teras juga menekankan pentingnya pendampingan dalam rangka keberhasilan program food estate. Dengan pendampingan, tentunya akan diketahui kesulitan-kesulitan dari hulu ke hilir yang dihadapi, baik infrastruktur jalan, jembatan, irigasi, bibit, pupuk, dan lainnya.

“Saya mengharapkan keberadaan food estate ini memang betul-betul membawa kesejahteraan bagi masyarakat. Tidak hanya bagi masyarakat Kalteng, tetapi juga masyarakat luar daerah bisa menikmati,” pungkas Teras. adn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *