Daerah  

Teras Ungkap 4 Kekuatan Hadapi HE4F

PALANGKA RAYA/Corong Nusantara Senator Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustin Teras Narang menjadi pembuka pada zoom meeting yang dilaksanakan Komunitas Uluh Itah Ela Laya (UIEL) Diaspora Utus Itah, Minggu (12/6/2022). Di forum ini, Diaspora Kalteng dari berbagai negara turut memberikan catatan harapan dan tantangan yang dihadapi di negara masing-masing.

Ada beberapa hal, kata Teras, yang disampaikan pada komunitas Utus Itah soal tantangan zaman kekinian. Potret demografi Kalteng yang saat ini semakin didominasi oleh generasi muda. Sebuah tantangan dan juga peluang yang perlu diurai agar menemukan jalan maju lewat situasi kekinian ini.

“Tantangan terangkum dalam konsep HE4F. Konsep ini meliputi Health atau Kesehatan, Education atau Pendidikan, Food atau Pangan, Finance atau Keuangan, Fuel atau Energi, dan Forest atau Kehutanan. Konsep HE4F ini adalah isu yang sangat erat dengan Kalteng sehingga perlu langkah bersama menghadapinya,” kata Teras, saat menyampaikan paparannya.

Setiap reses, kata Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Daerah Pemilihan Kalteng ini, kerap menemukan banyak catatan terkait konsep ini. Misalnya, tantangan soal layanan kesehatan yang masih perlu kita optimalkan di desa-desa.

Lalu isu kekurangan tenaga pendidik, dan peningkatan kualitas pendidik serta sarana pendidikan itu sendiri. Utus Itah dalam hematnya belum memadai untuk memenuhi kebutuhan ini semua, sehingga perlu dicari solusinya.

Food, lanjut Teras, masih perlu mendorong kebutuhan gizi pangan yang memadai, sehingga lahir generasi Kalteng yang cerdas. Perhatian pangan bergizi, khususnya untuk usia emas pertumbuhan anak, perlu lebih diperhatikan oleh kita bersama. Finance, sekarang banyak pula isunya. Mulai dari crypto currency hingga non-fungible token yang kian berkembang sebagai salah satu sumber pendanaan.

Selanjutnya soal Fuel, kata Gubernur Kalteng periode 2005-2015 ini, menjadi tantangan karena sumber energi kita makin mengalami tekanan, yang membuat kenaikan komoditas minyak semakin terasa, dan berdampak pada banyak sektor. Ini pun terkait dengan situasi global seperti perang Rusia dan Ukraina yang membuat harga komoditas minyak melambung.

Forest atau hutan, tambah Teras, perlu upaya memerhatikan konsep hutan lestari sebagai sumber kesejahteraan bagi semua kita. Mencegah hutan menjadi sumber bencana banjir hingga kebakaran. Ini adalah pekerjaan besar, sehingga dirinya mengajak semua pihak membangun kekuatan sebagai solusi.

“Saya tawarkan konsep 4 Kekuatan dalam menghadapi tantangan ini. Pertama adalah kekuatan kasih atau the power of love atau kekuatan kasih yang menguatkan kebersamaan menghadapi tantangan ini. Kedua, kekuatan kebersamaan atau the power of unity. Bagaimana mau kuat kalau tidak ada kebersamaan, itulah yang perlu kita jawab. Sebatang lidi tidak akan bisa berbuat banyak kalau tidak bersatu menjadi kekuatan yang membersihkan masalah,” kata Teras.

Ketiga, urai Teras lagi, kekuatan keberanian atau the power of encourage. Bukan sekadar dengan mandau dan minum arak untuk tampil berani. Sebaliknya keberanian harus dilandasi kemajuan pengetahuan yang membuat kita kuat dan sulit dimarginalisasi. Semua ini pun mesti dilandasi oleh unsur kasih serta kebersamaan.

Sebab itu, pinta Teras, mesti punya juga the power of knowledge atau kekuatan akan pengetahuan. Pengetahuan adalah kekuatan. Tanpa pengetahuan kita tidak bisa melakukan apapun guna meningkatkan kehidupan kita. Pengetahuan ini bisa melalui perguruan tinggi dan juga dari pergaulan untuk meningkatkan nilai edukasi. Ini adalah tantangan dan tawaran solusi yang perlu kita dorong bersama sebagai komunitas Utus Itah.

Bagaimana mau pintar kalau tidak sehat. Bagaimana mau sehat kalau makanan tidak terpenuhi sesuai gizi yang diperlukan. Bagaimana makanan bisa diperoleh kalau keuangan tak terpenuhi. Bagaimana keuangan mau terpenuhi kalau biaya energi pun semakin meningkat.

“Bagaimana energi mau diakses dengan baik, kalau hutan kita belum menjadi sumber kekuataan dan penghasil pendapatan bagi daerah. Ini saling terkait semua dan perlu dijawab bersama, sehingga hadir masa depan Kalteng yang terang dan membawa kita dari gelapnya masalah HE4F nantinya,” paparnya. ded

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *