PULANG PISAU/Corong Nusantara – Selama tiga bulan ini, atau sejak November 2021 Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) nihil kasus Covid-19, dan Kabupaten Pulpis juga telah ditetapkan Zona Hijau Covid-19.
Kini kembali muncul kasus baru Covid-19, sebanyak 2 (dua) orang warga Pulpis dinyatakan terkonfirmasi Covid-19. Dan dua orang pasien konfirmasi positif covid-19, kini menjalani perawatan di RSUD Doris Silvanus dan Isolasi Mandiri.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pulpis drg. Sopiyah melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Pulpis, dr. Pande Putu Gina, Rabu (02/02/2022) membenarkan, dimana sebanyak 2 orang terkonfirmasi positif Covid-19.
Dikatakan Pande panggilan akrapnya ini, bahwa jumlah kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Pulpis tercatat sebanyak 1162 orang. Munculnya kasus baru, terjadi pada 30 Januari 2022, perempuan berusia 72 tahun, dari Desa Tangkahen, Kecamatan Banama Tingang.
“Pasien mengeluh Sesak, Batuk dan Diare sejak tanggal 28 Januari 2022 pak, dan berobat ke RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya. Hasil RT PCR dinayatakan Positif Covid-19 dari Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya (30/01/2022) dan saat ini menjalani rawat inap di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya. Dan pasien memiliki Komorbid DM,” beber Pande.
Sementara, untuk pasien kedua dinyatakan Positif Perempuan usia 28 tahun, warga Desa Mantaren I, Kecamatan Kahayan Hilir. Riwayat Perjalanan tidak ada, dan diduga kontak positif dengan pasien positif.
“Untuk pasien kedua ini mengalami Keluhan Demam, Batuk pilek sejak tanggal 1 Februari 2022, Swab PCR dengan hasil Positif tanggal 2 Februari 2022, berdasarkan Lab RS Doris Sylvanus Palangka Raya. Dan pasien menjalani isolasi mandiri di rumah,” beber Pande.
Ditanya, apakah kasus pasien positif ini adalah varian Omicron?, Pande mengatakan, untuk kasus omicron tidak bisa disimpulkan dari gejala penyakitnya. Untuk mendeteksi Omicron, kata Pande, yakni 1. Tes PCR, yang menggunakan sampel swab dari hidung dan tenggorokan, mendeteksi apakah seseorang terinfeksi virus corona atau dengan tes PCR dengan metode SGTF (dapat mendeteksi suspek omicron, dan 2. Sampel swab dikirim ke laboratorium di Jakarta untuk dianalisis dengan metode whole genome sequencing untuk mendteksi varian virus termasuk omicron.
Kasus Covid-19 baik Omicron Delta maupun varian lain, lanjut Pande, untuk pencegahannya tetap sama yaitu menerapkan protocol kesehatan dengan ketat ( 3M) dan mempercepat vakksinasi bagi masyarakat yang belum vaksinasi.
“Kami tetap menghimbau, agar masyarakat tetap disiplin memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, jauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas,” pungkasnya. c-mye