Daerah  

ANTISIPASI NATARU-Penumpang Pesawat Divalidasi Berdasarkan NAR

PALANGKA RAYA/Corong Nusantara – Varian baru Covid-19 omicron ditemukan di Indonesia. Kasus pertama penularan varian omicron di Indonesia ini bermula dari terdeteksinya tiga orang petugas kebersihan di Wisma Atlet. Pemerintah mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, dan jangan lengah. Di tengah pelonggaran PPKM level 3 yang urung dilakukan, masyarakat diminta untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes).

Mencuci tangan, menggunakan masker, menggunakan hand sanitizer, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas, adalah penerapan prokes berupa 5M, yang diharapkan dapat menekan penyebaran virus Covid-19 varian apapun, termasuk varian baru omicron.

Eksekutif General Manager (EGM) Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya Eries Hermawandi mengatakan, keberhasilan pemerintah dalam penanganan Covid-19 tentunya tidak terlepas dari kepedulian masyarakat akan kepatuhan terhadap Prokes. Percepatan vaksinasi yang dilakukan pemerintah, dan pengetatan simpul transportasi melalui pengaturan syarat perjalanan.

Syarat perjalanan, kata Eries, sesuai Surat Edaran yang dikeluarkan KaSatgas Addendum Nomor 24 Tahun 2021, dan Peraturan Menteri Perhubungan tentunya akan diterapkan di seluruh sektor simpul transportasi termasuk Bandar udara.

“Bandara Tjilik Riwut dalam hal ini terus menerus melakukan upaya pembenahan, salah satunya pemenuhan prokes dengan penerapan jaga jarak pada antrian, kursi ruang tunggu, mewajibkan pengguna jasa menggunakan masker dan mengingatkan melalui pengeras suara, serta membentuk posko terpadu natal dan tahun baru (Nataru) guna memudahkan pengawasan dan mendapatkan informasi bagi masyarakat,” kata Eries, sehubungan dengan antisipasi yang dilakukan Bandara Tjilik Riwut dalam mencegah penyebaran virus omicron jelang Nataru, Minggu (19/12) di Palangka Raya.

“Penumpang diwajibkan memiliki aplikasi PeduliLindungi, untuk dilakukan proses validasi secara real time berdasarkan Name All Record (NAR), dan mengisi E-HAC terkait kondisi kesehatan penumpang itu sendiri, sehingga data-data dokumen kesehatan tersebut dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya,” tegas Eries.

Sekarang ini, tambah Eries, peningkatan penumpang terjadi sejak bulan november. Rata-rata sebelumnya 1000 pax, kini bisa mencapai rata-rata 1400 pax. Hal ini terjadi seiring dengan perubahan syarat perjalanan, dan PPKM. Periode nataru 2021/2022 ini penumpang diprediksi akan mengalami kenaikan sebesar 2% per harinya.

Namun demikian, ungkap Eries, sebagaimana anjuran dari pemerintah, disarankan kepada pengguna jasa untuk tidak terbawa euforia, sehingga lengah terhadap prokes yang ada. Tetap patuhi terhadap 5M. Salam sehat, salam tangguh bagi kita semua. Semoga perekonomian negara kita kembali pulih seperti sedia kala bahkan semakin baik lagi.ded

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *