Daerah  

RESES DPD RI-Teras Serap Aspirasi Warga Kecamatan Kamipang

PALANGKA RAYA/Corong Nusantara – Senator Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustin Teras Narang, menggelar reses secara virtual dengan warga Kecamatan Kamipang Kabupaten Katingan, Senin (20/12). Hadir secara langsung Camat Kamipang, dan sejumlah kepala desa, bersama dengan perangkat desa.

Ada sejumlah hal yang menjadi informasi sekaligus permasalahan yang dihadapi warga di Kecamatan Kamipang.

Anggota Komite I Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Agustin Teras Narang, menyampaikan beberapa hal hari pertama reses bertemu dengan warga dari Kecamatan Kamipang. Pertama tentu saja masalah banjir yang melanda Kecamatan Kamipang. Kemudian masalah infrastruktur berupa jaringan telekomunikasi, sebab masih terdapat daerah yang kesulitan signal telekomunikasi.

Kemudian, lanjut Gubernur Kalteng Periode 2005-2015 ini, masyarakat juga mempertanyakan sejumlah hal terkait dengan penggunaan dana desa. Ini beberapa hal yang disampaikan para warga, disamping sejumlah hal lainnya yang menjadi permintaan, maupun masukan untuk dapat diakomodir oleh pemerintah.

Berbicara banjir, kata Teras Narang, tidak hanya melanda Kalteng saja. Berdasarkan berita yang diperoleh, di sejumlah daerah negara tetangga juga terdampak banjir yang cukup hebat.

“Padahal kasusnya sama, yakni sebelum-sebelumnya sekalipun hujan lebat turun tidak akan banjir. Namun sekarang yang terjadi adalah banjir!” kata Teras.

Masalah Banjir, lanjut Teras Narang, tentunya menjadi persoalan bersama yang harus dihadapi. Permintaan warga untuk dibuatkan panggung, demi mencegah air masuk rumah saat banjir, tentu memakan biaya yang tidak sedikit, meskipun memakan biaya yang tidak sedikit, tidak mudah memang karena memerlukan penelitian untuk memastikan berapa meter ditinggikan sebuah rumah agar terhindar dari banjir.

Desa yang belum pernah banjir, Teras Narang, menyampaikan, namun sekarang ini banjir, tentu berkaitan dengan masalah sungai. Penyerapan dan penyaluran air belum berjalan dengan baik. Ini menjadi perhatian secara nasional, sesuai dengan permintaan untuk dilakukan pengerukan. Permintaan yang sangat positif, tetapi kembali lagi ini memerlukan anggaran yang tidak kecil.

 “Dana desa untuk memperbaiki jalan, untuk dapat dibahas bersama dalam musyawarah desa. Apabila memang ada kesepakatan bersama, ataupun masukan dari pihak terkait dengan penggunaan dana desa, untuk mendanai program yang tidak teralokasikan anggarannya. Pemerintah pusat sudah memberikan pedoman terkait dengan mekanisme penggunaan dana desa,” kata Teras Narang menjawab pertanyaan dalam reses itu.

Misalnya, Teras Narang mencontohkan, anggaran untuk masalah kesehatan, ataupun pemulihan ekonomi desa. Pemerintah pusat memberikan anggaran, tapi pemerintah pusat juga menitipkan sejumlah programnya. Secerdas mungkin untuk dapat memilah program mana saja yang dapat dilaksanakan sesuai dengan arahan pemerintah pusat.

Hal lain kata Teras Narang, terobosan dalam membangun desa sehingga mampu terus tumbuh dan berkembang. Perlu adanya program yang saling bersinergi antara satu desa dengan desa lainnya. Ini dinamakan program keroyokan, program gotong royong, dan sebuah program kebersamaan. Desa satu dengan desa lainnya akan saling terkoneksi atau berhubungan, dan saling mengisi atas kekurangan desa masing-masing.

Dulu, Teras Narang mengatakan, Kalteng mampu mengangkat 560 desa, dari desa tertinggal menjadi desa tidak tertinggal. Ini adalah salah satu bentuk program yang dilakukan bersama. Pada masa itu pula, ada program bernama Program Mamangun Tuntang Mahaga Lewu (PM2L), sekarang ini keberlanjutan dari program ini sudah tidak ada lagi.

Diharapkan, ungkap Teras Narang, apapun nama program itu nantinya, sepanjang spirit sama, yaitu untuk membangun desa-desa yang ada di Kalteng. Hal ini agar dapat diatur, bagaimana satu desa dengan desa lain yang berdekatan  melakukan pembangunan secara bersama dengan membagi keuangannya.

Di Kecamatan Kamipang ini, Teras Narang berpesan bagaimana 9 desa dan 2 dusun untuk dapat dilakukan komunikasi, mana yang dapat dibangun secara bersama-sama. Baik itu infrastruktur berupa jalan, listrik, ataupun masalah telekomunikasi sampai pada pusat pelayanan desa, ataupun sampai masalah pendidikan. Artinya, silakan berkomunikasi bagaimana ditahun 2022 nanti ada semacam sinergitas antara satu desa dengan desa yang lainnya.ded

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *