PALANGKA RAYA/Corong Nusantara – Covid-19 menjadi momok yang masih menghantui dunia. Berbagai varian terus bermunculan, sampai varian jenis baru yakni Omicron B.4 dan B.5. di Indonesia sendiri varian ini sudah ditemukan, yakni di Bali sebanyak 4 kasus aktif. Namun, bukan berarti keberadaan penyebaran virus ini tidak dapat dicegah, salah satunya dengan menjalankan secara disiplin protokol kesehatan (prokes).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah (Kalteng) dr Riza Syahputra, mengatakan, protokol kesehatan (prokes) adalah langkah sederhana yang paling ampuh dalam mencegah penularan virus, termasuk virus Covid-19. Penurunan level PPKM, jangan sampai membuat masyarakat menjadi lalai, sehingga mengabaikan prokes. Terkhusus prokes menggunakan masker, dan mencuci tangan.
Berbicara varian baru, kata dr Riza, berdasarkan apa yang selama ini dipelajari, atau sesuai dengan teori, yakni semakin banyak virus bermutasi, maka tingkat bahayanya akan semakin rendah. Meski demikian, bukan berarti tidak berbahaya, sehingga lalai. Ini tetap patut diwaspadai, salah satunya dengan menjalankan protokol kesehatan.
“Apabila memang varian B.4 dan B.5 ini masuk dalam kategori yang berbahaya sekali seperto varian Delta, pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan langsung mengirimkan petunjuk pelaksanaan dalam mekanisme menghadapinya. Namun, sampai saat ini dari Kemekes masih belum ada petunjuk teknis (juknis) tersebut,” kata dr Riza, saat dikonfirmasi terkait varian Covid-19 Omicron B.4 dan B.5, Selasa (15/6/2022) di Palangka Raya.
Umumnya, kata dr Riza, seperti pada kasus varian Delta, ada langsung dikirimkan juknis dari Kemenkes dalam upaya penanganannya seperti apa. Namun, kembali himbauan yang dapat diberikan adalah tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan, yakni menggunakan masker, dan mencuci tangan.
Masyarakat juga dihimbau untuk tidak membuat kerumunan, lanjut dr Riza. Apabila memang terpaksa, diminta untuk tetap menggunakan masker. Varian B.4 atau B.5 ini memang masih belum ditemukan di Kalteng, tapi jangan membuat masyarakat lalai akan prokes. Bagi yang masih belum menyelesaikan vaksin secara lengkap, diminta untuk vaksin secara lengkap.ded